Anak Juga Berpotensi Sakit Jantung, Ketahui Dua Jenis Penyakitnya
Dokter M. Atoillah Isfandiari, Dosen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair Surabaya mengungkapkan, ada dua jenis penyakit jantung yang dapat terjadi pada anak, yakni kongenital atau bawaan di mana bayi lahir sudah terjadi gangguan jantung dan herediter.
"Berbedaan kongenital dan herediter, kalau herediter itu diwariskan ada keturunan dari orang tua. Tapi kalau kongenital belum tentu orang tuanya punya penyakit jantung," kata Atoillah, Selasa, 29 September 2020.
Dosen Epidemiologi Unair ini menjelaskan, penyakit jantung kongenital biasanya disebabkan saat proses kehamilan, ibu terinfeksi virus, terpapar radiasi, minum obat-obatan atau jamu tertentu. Sehingga membuat pertumbuhan janin pada saat hamil menjadi terganggu.
"Misalnya pada trimester pertama, ibu terkena campak di sini pertumbuhan organ janin bisa terganggu," ucap dia.
Lanjutnya, bila janin terganggu saat pertumbuhan jantungnya, artinya bisa menderita penyakit jantung kongenital. Di mana begitu bayi lahir, jantungnya menjadi cacat.
Oleh karena itu, Atoillah mengatakan, untuk mencegah agar tidak terjadi kelainan pada jantung janin, ibu harus benar-benar menjaga kandungannya agar tidak terinfeksi virus. Jika sudah terinfeksi, bukan hanya jantung saja, melainkan organ lain bisa cacat.
"Ibu hamil tidak boleh minum obat sembarangan. Mencegah anak pada saat tumbuh kembang agar tidak menyebabkan penyakit jantung, imunisasi harus lengkap, mengajarkan kebersihan sejak awal, imunitas juga harus ditingkatkan daya tahan tubuh. Terus nutrsinya juga harus dijaga," imbuhnya.
Ia juga mengingatkan, ketika hamil, ibu harus betul-betul menjaga asupannya. Sebab, janin yang ada di dalam kandungan menerima makanan dari apa yang ibunya makan. Asupan makanan ibu akan berpengaruh pada perkembangan janin.