Mengenal Bahaya LSD, Narkotika yang Dikonsumsi Jeff Smith
Aktor Jeff Smith kembali berurusan dengan polisi. Dia kembali terciduk kasus narkoba. Petugas kepolisian menangkap Jeff Smith di rumahnya kawasan Depok, Jawa Barat, pada Rabu 8 Desember 2021 pukul 18.30 WIB. Padahal, sang aktor baru menghirup udara bebas pada September lalu karena mengonsumsi ganja.
LSD populer di kalangan artis. Sebelum Jeff Smith, idol Korea Selatan seperti Kim Han Bin alias B.I eks member boygroup iKON terciduk saat membeli LSD, pada 12 Juni 2019. Dia bahkan mengundurkan diri dari grup, usai pemberitaannya dipublish media Dispatch. Dalam pernyataannya, B.I mengaku bahwa mau menggunakan obat tersebut untuk membantunya melewati masa sulit.
Lysergyc Acid Diethylamide
Dikutip dari laman resmi BNN, LSD atau yang disebut (Lysergyc Acid Diethylamide) merupakan narkotika sintetis yang dibuat dari sari jamur kering yang tumbuh di rumput gandum dan biji-bijian. Asam lysergic dari jamur (ergot) inilah yang kemudian diolah menjadi LSD.
LSD dikenal juga dengan nama acid, sugar cubes, blotter dan lainnya. LSD disebut-sebut sebagai salah satu jenis narkotika yang paling ampuh untuk mengubah suasana hati. Obat ini juga merupakan jenis halusinogen yang memengaruhi mental seseorang. Biasanya obat ini dipakai dengan cara ditelan atau melalui mukosa oral dengan menggunakan kertas yang sudah diresapi LSD berdosis 100-300 mikrogram.
Obat ini biasanya ditemukan dalam bentuk pil. Selain itu, LSD juga dijual dalam bentuk tablet kecil (mikrodot), kapsul, dan gelatin. Inilah yang memunculkan asumsi yang dikonsumsi Awkarin merupakan LSD. Obat ini juga biasanya ditambahkan dalam kertas penyerap kecil yang dibagi menjadi kotak-kotak kecil mirip perangko dan dihiasi dengan aneka desain dan warna.
Popularitas LSD sempat Anjlok
LSD disintesis pada tahun 1938 oleh seorang ahli kimia Swiss, Albert Hofmann, dengan tujuan mengobati depresi pernapasan. Pada tahun 1943, Hofmann secara tidak sengaja menemukan sifat halusinogen ketika ia menyerap sebagian melalui kulitnya.
Selama 15 tahun kemudian, LSD dimanfaatkan sebagai obat bius dan untuk mendukung penelitian di bidang psikoanalisis. Selain itu, memasuki tahun 1960-an di Amerika Serikat, kelompok budaya tandingan meluas di kalangan anak muda dan LSD digunakan untuk tujuan rekreasi. Setelah itu, LSD dilarang untuk digunakan sehingga membuat popularitasnya menurun sejak tahun 1970-an.
Dampak LSD bagi Tubuh
Penelitian dari laboratorium Sandoz di tahun 1943, mengungkapkan bahwa LSD memiliki dampak pada mental pemakainya. Dampak mental ini menyerupai gangguan psikologis.
- Merasakan efekt tripping. Efek tripping LSD ini bisa mencapai 6-8 jam, ditambah dengan 2-6 jam offset (penurunan). Efek tripping yang terjadi meliputi, meningkatnya energi dan sulit tidur, dan juga terjadinya halusinasi penglihatan seperti tembok yang bernapas, motif gambar bergerak, sampai perubahan bentuk benda (morphing), mendengar suara atau sosok lain.
- Penurunan fungsi sosial, pekerjaan, gangguan persepsi, dan halusinasi berkelanjutan yang disebut Hallucinogen-Induces Persisting Perceptual Disorder (HPPD).
- Membuat pengguna merasa santai dan bahagia serta memiliki gambaran halusinasi yang menyenangkan.