Mengenal 8 Keutamaan, Cara Rasulullah Menyayangi Istri
Cara Rasulullah Menyayangi Istri
Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam (SAW) adalah sosok manusia pilihan Allah yang paling sempurna. Beliau mampu bersikap dan bertindak yang terbaik dalam kondisi apapun. Sebagai hamba yang diberi amanah untuk menyebarkan sumber syariat Islam, beliau menjalankannya dengan semangat, kesabaran, dan tekad yang teguh demi agama Allah.
Di medan perang ketika berjuang membela islam, beliau menjadi sosok pemimpin yang menguasai strategi dan mampu mengalahkan musuh dengan jalan yang lurus tanpa kecurangan atau cara yang jahat.
Di tengah masyarakat beliau menjadi sosok teman, sahabat, guru yang berwibawa. Dan di rumah pun, Rasulullah menjadi sosok penyayang dan kepala rumah tangga yang adil dan mampu memberikan rasa aman serta kebahagiaan bagi istrinya. Tidak salah jika beliau dijadikan sebagai teladan bagi seluruh umat islam.
Sebagai umat mukmin yang mengikuti ajaran Rasul, hendaknya kita mengikuti teladan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dalam menyayangi istri, bagaimana Rasulullah selalu membahagiakan istrinya.
Bagaimana pula Rasulullah selalu bertutur kata lembut serta memperlakukan istrinya dengan baik. Rasulullah menjadi teladan untuk para suami juga segenap laki laki yang nantinya akan menjadi seorang suami tentang cara memberikan kasih sayang dalam islam untuk istri.
Ada setidaknya 8 cara Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menyayangi istri. Simak baik-baik dan pahami sebagai jalan teladan anda untuk menjadikan kehidupan rumah tangga lebih indah dalam rangka beribadah kepada Allah.
1. Romantis
Cara pertama yang dilakukan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam untuk menyayangi istrinya ialah beliau selalu memperlakukan istrinya dengan romantis dan penuh kasih sayang. Rasulullah sering mencium istrinya “Rasulullah sering mencium Aisyah dan itu tidak membatalkan puasa”. (HR Nasai). Penjelasan dari hadits tersebut ialah Rasulullah mencium istrinya karena ingin memberikan kesenangan dan kebahagiaan, bukan semata karena hawa nafsu.
2. Berkata Kata Lembut
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengekspresikan kasih sayang dengan cara yang sederhana dan bersahaja. Beliau pernah bersabda “Aku diberi rezeki berupa rasa cinta kepada engkau wahai istriku”. (HR Muslim). Kalimat tersebut sederhana tanpa berisi kalimat pujian yang berlebihan, tetapi sangat berkesan mendalam bukan? Seorang istri tentu akan bahagia jika mendengar kalimat tersebut dari suaminya.
3. Memanggil dengan Panggilan yang Indah
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam selalu memanggil istrinya dengan panggilan indah yang disukai. Aisyah dipanggil dengan panggilan “Ya Humaira” (Wahai wanita yang pipinya kemerah merahan).
Rasulullah juga suka memanggil aisyah dengan sebutan "aisy/aisyi", dalam culture arab pemenggalan huruf terakhir menunjukan "panggilan manja/tanda sayang"
4. Memanjakan Istri
Dari Anas berkata : “Kemudian kami pergi menuju Madinah. Aku lihat Rasulullah menyediakan tempat duduk yang empuk dari kain di belakang beliau untuk Shafiyyah (salah satu istri Rasulullah) kemudian beliau duduk di samping untanya sambil menegakkan lutut beliau dan Shafiyyah meletakkan kakinya di atas lutut beliau sehingga ia bisa menaiki unta tersebut”. (HR Bukhari).
Hadits tersebut menceritakan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam memanjakan istri dengan memberi pelayanan dan memberikan kenyamanan untuk istrinya.
5. Memberi Hadiah
Sebagai keinginan untuk membahagiakan istrinya, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah memberi istrinya hadiah. “Rasulullah memberi kepada masing masing istrinya satu botol minyak kasturi”. (HR Ahmad). Hadiah tersebut bukan sesuatu yang bertujuan untuk berlebihan atau menimbulkan sifat bermewah mewahan, tetapi hal sederhana yang bermanfaat dan disukai oleh istrinya.
6. Makan Berdua
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam sering bersikap manis dengan makan atau minum berdua bersama istrinya, beliau tidak menampakkan perasaan jijik atau sejenisnya, melainkan dengan sikap bahagia sebab menerima istrinya apa adanya.
Dari Aisyah radhiyallahu'anha “Aku biasa makan bubur bersama Rasulullah dalam wadah yang sama, aku minum air dengan gelas dan beliau meletakkan mulut beliau di gelas tersebut lalu beliau minum”. (HR Abdurrozaq dan Said bin Manshur).
7. Membujuk dengan Lembut Ketika Istri Marah
Dalam kehidupan rumah tangga tentu pernah mengalami suatu perselisihan, entah karena masalah kesalahpahaman dalam berkata kata, faktor kesibukan, cemburu, atau diantara satu sama lain merasa kurang diperhatikan.
Ketika istri Rasulullah marah atau merasa tidak nyaman dalam hatinya, Rasulullah tidak menanggapi dengan kalimat yang kasar atau bersikap kaku pada istrinya, melainkan mendinginkan hati istrinya tersebut dengan cara yang manis dan lembut. “Rasulullah memijit hidung Aisyah jika ia marah dan berkata : Ya Humaira, bacalah doa : Wahai Tuhanku, ampunlah dosa dosa ku, hilangkanlah kekerasan hatiku, dan lindunglah aku dari fitnah yang menyesatkan”. (HR Ibnu Sunni).
Cara Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam marah kepada istri tidak pernah menanggapi kemarahan istri dengan amarah apalagi dengan memukul istrinya. Dari sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu'anha : “Rasulullah tidak pernah memukul istrinya walau sekalipun”. (HR Muslim).
8. Mencium Istri Ketika Hendak Bepergian atau Baru Pulang
Dari Aisyah radhiyallahu'anha“Rasulullah selalu mencium istrinya sebelum keluar untuk shalat, kemudian keluar menunaikan shalat tanpa berwudhu dahulu”. (HR Ahmad).
Hal tersebut merupakan hal yang sangat berarti untuk istri, Rasulullah berusaha memberikan ketenangan pada istrinya selama beliau bepergian dengan cara menciumnya terlebih dahulu agar tidak timbul prasangka buruk pada hati istri sebab suami telah meminta ijin dan berpamitan dengan baik.
Memang sebagai manusia biasa kita tidak akan mungkin sepenuhnya mampu meniru Rasulullah sebab beliau memang sosok yang paling sempurna diantara semua manusia.
Tetapi ada baiknya kita selalu melakukan dan meniru teladan dari Rasulullah dengan sebaik dan semampu kita, agar timbul kasih sayang dan kehidupan rumah tangga yang lebih indah. Dan tentunya semoga kita semua dimudahkan dapat berkumpul bersama di JannahNya. Aamiin...
Semoga bermanfaat.
Advertisement