Mengejutkan! Terlanjur Kaya, Kisah Sahabat Nabi Minta Miskin
Menjadi kaya merupakan harapan setiap orang. Namun, menjadi hidup penuh berkah menjadi harapan khusus orang-orang beriman. Sehingga, ia mendapat ampunan dan karunia dari Allah Subhanahu wa-ta'ala (SWT) di dunia hingga akhirat.
Karena itu, cukup unik bila ada seorang kaya yang kemudian berdoa minta agar menjadi miskin. Tapi, fakta sejarah Islam membuktikan hal itu.
Berikut kisah Abdurrahman bin Auf pada zaman permulaan Islam.
Di antara sekian banyak sahabat Rasulullah, Abdurrahman bin Auf adalah sahabat yang paling kaya. Beliau dikisahkan pernah memborong dagangan dari kota Syam dan dibawa pulang ke Madinah dengan jumlah yang sangat banyak.
Dikisahkan Siti Aisyah dari Hadits Nabi
Siti Aisyah menceritakan Abdurrahman bin Auf seringkali membawa pulang 700 kontainer dagangan seperti barisan pawai yang tak ada putusnya. Abdurrahman bin Auf merupakan sosok yang terlanjur kaya, sehingga sering disindir oleh Rasulullah, bahwa Abdurrahman akan masuk surga dengan berjalan merangkak.
Para sahabat penasaran ketika mendengar perkataan Rasulullah ini. "Kenapa dia masuk dengan merangkak tidak seperti sahabat lainnya yang berjalan super kilat pada waktu masuk surga?" Rasulullah Saw menjawab: "Sebab dia terlalu kaya."
Abdurrahman bin Auf sering menangis teringat sabda Rasulullah ini. Oleh sebab itu beliau sering berdoa: "Jadikan aku ini miskin! Aku ingin seperti Masab bin Umair atau Hamzah yang hanya meninggalkan sehelai kain pada saat meninggal dunia. Masab bin Umair ketika jasadnya dibungkus kafan, kakinya tertutup tapi kepalanya terbuka. Ketika ditarik ke atas, kepalanya tertutup tapi kakinya terbuka. Ya Allah!!" rintihnya.
Abdurrahman bin Auf sudah terlanjur ditakdirkan menjadi orang kaya selama hidupnya. Beliau sering berkonsultasi kepada Rasulullah: bagaimana supaya dirinya dapat masuk ke surga minimal berjalan kaki, tidak merangkak (?). Jawab Rasulullah: "Perbanyak bersedekah niscaya kakimu menjadi ringan untuk masuk surga!"
Kisah ini dikutip dari Kitab Rijal Haula Al Rasul karya Khalid Muhammad Khalid.
Dalam catatan sejarah, pada akhir hayatnya Abdurrahman bin Auf berwasiat membagi hartanya menjadi 3 bagian: 1/3 dibagikan untuk modal usaha sahabatnya; 1/3 untuk melunasi hutang-hutangnya; dan 1/3 lagi untuk dibagi-bagikan kepada fakir miskin. Semua dilakukan untuk meringankan langkahnya memasuki pintu surga.
Demikian penjelasan M. Ishom el-Saha, Dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. (kemenag)