Mengejutkan! Surat Nabi Muhammad Beraksara Ibrani Ditemukan
Bukti sejarah selalu akan ditemukan di kemudian hari. Surat Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam (Saw) pun akhirnya ditemukan, dalam bentuk manuskrip kuno. Dalam Bahasa Arab dan Aksara Ibrani.
"Ini merupakan fakta yang mengejutkan banyak orang, amazing for the scholars. Ternyata bukti filologis berdasarkan manuskrip kuno yang berisi surat Nabi SAW kepada Chanina dan kaum Yahudi Khaibar kini telah ditemukan, dan ditulis dalam bahasa Judeo-Arabic, yakni teks berbahasa Arab dengan menggunakan aksara Ibrani," kata Menachem Ali, dari The Yeshiva Institute.
Manuskrip tersebut, menurut dosen Universitas Airlangga ini, telah dilaporkan dalam sebuah jurnal akademik Jewish quarterly di ISRAEL.
Laporan tersebut juga dimuat dalam sebuah tulisan akademik karya Dr. Muhammad Hamidullah dalam karyanya yang berjudul:
كتاب مجموعة الوثائق السياسية للعهد النبوي والخلافة الراشدة
Karya ini berisi kompilasi piagam-piagam diplomasi sejak zaman Nabi SAW hingga era Khulafa' al-Rasyidin yang disajikan secara detail dan menakjubkan.
Lebih menarik lagi, banyak temuan karya-karya Rabbinik yang ditulis sejak era Rabbi Saadia ben Yosef Gaon al-Fayyumi (RASAG) hingga era Rabbi Yehuda ha-Levi, termasuk RAMBAM (Maimonides), yang ternyata karya-karya mereka juga ditulis dengan menggunakan aksara Judeo-Arabic.
Mereka menulis karya tersebut di kawasan Baghdad (Mesopotamia) - kawasan Spanyol (Andalusia) hingga kawasan Yaman (Teyman).
Jadi, bahasa Judeo Arabic ini juga familiar di kalangan Yahudi Teymani (Yemenite Jews) sejak era pra-Islam. Itulah sebabnya Nabi SAW sendiri di Medina mengirim surat ke Khaibar dengan menggunakan aksara Judeo-Arabic yang masyhur dipakai di kalangan Yahudi Sephardi dan komunitas Yahudi Teymani.
Ini tentu juga berkaitan dng persebaran tradisi tulis antara wilayah Yaman dan Hijaz. Bahkan aksara Arab Nabatean dan aksara Judeo-Arabic keduanya dipakai di kawasan Yaman dan Hijaz.
Hal ini juga merupakan fakta historis bahwa kaum Yahudi Teymani (Yahadut Teymanim) menyebar ke Medina sejak era pra-Islam. Bahkan the great grand mother dari bani Hashim sendiri juga seorang perempuan Yahudi Teymani, yakni
Salma binti Amr, istri Hashim. Tahukah Anda fakta ini?
"Mayoritas banyak yang tidak tahu," tutur Menachem Ali, dikutip dari akun facebooknya, Rabu 11 Maret 2020.