Mengejutkan! Perempuan Boleh Berbikini, Fakta Baru Pantai Saudi
Perempuan boleh pakai bikini, juga memeluk pasangan bukan muhrim, sebagai aturan baru yang berlaku di Pantai Arab Saudi.
Itu adalah gambaran kecil dari perubahan yang sedang berlangsung di kerajaan Islam, yang berusaha untuk melonggarkan beberapa aturan sosial ketat dalam dorongan modernisasi.
Sebelumnya, musik dilarang di tempat umum hingga 2017, sebuah aturan yang ditegakkan oleh polisi Agama di Kerajaan itu.
Perempuan lalu boleh diizinkan mengemudi setahun kemudian.
Lalu pantai biasanya dipisahkan antara pria dan wanita, dengan membayar 300 riyal Saudi atau sekitar Rp1,1 juta per orang, Asma dan kekasihnya bisa masuk ke Pure Beach dekat Jeddah, dengan musik, dansa, dan taman air yang bertuliskan "Arab Saudi" dalam bahasa Inggris.
"Saya senang sekarang bisa datang ke pantai terdekat untuk menikmati waktu saya," kata Asma pada AFP, dikutip Rabu 20 Oktober 2021.
"Ini adalah simbol kebahagiaan, ini adalah impian kami untuk datang ke sini dan menghabiskan akhir pekan yang indah," tambahnya.
Para pengunjung wanita yang ingin berenang dibolehkan memakai bikini. Beberapa di antaranya bersantai sambil menghisap shisha.
Saat matahari terbenam, penari mengikuti musik Barat di atas panggung, dan banyak pasangan berpelukan di dekatnya.
Di banyak negara situasi ini bukan pemandangan yang aneh, tetapi tidak untuk Arab Saudi, yang juga rumah situs-situs paling suci Islam.
Bilal Saudi, kepala acara di King Abdullah Economic City, mengatakan pantai itu terbuka untuk turis lokal maupun asing.
"Saya merasa bahwa saya tidak lagi harus bepergian (ke luar negeri) untuk bersenang-senang, karena semuanya ada di sini," kata Dima, seorang pengusaha muda lokal sambil bergoyang mengikuti musik.
Advertisement