Mengejutkan! Memberi Makan Sesama, Karomah Kiai Hamid Pasuruan
KH Abdul Hamid Bin Abdullah Bin Umar, dikenal sebagai Waliyullah. Sehingga, kota tempat tinggalnya, Pasuruan, menjadi begitu harum namanya. Dalam pekan ini, Haul Kiai Hamid diperingati di Masjid Salafiyah Kota Pasuruan, di kompleks makamnya.
Ada karomah yang patut dikenal dari KH Abdul Hamid Pasuruan. Sang Waliyullah ini, suka memberi makan kepada sesama semenjak 'masa hidupnya' hingga kini.
Salah satunya kisah Kiai Masyhudi Pasrepan, santri Kiai Hamid yang biasanya tiap tahun selalu mengkoordinir santri alumni membeli beberapa kambing untuk membantu kebutuhan haul. Biasanya butuh 110 lebih ekor kambing dan 20 ekoran sapi.
Beberapa tahun lalu, sang santri merasa santai-santai saja, tidak mengkoordinir dan tidak membeli kambing untuk haul. Karena mendengar haul tahun lalu diadakan secara virtual.
Namun ternyata beberapa hari berikutnya, Kiai Masyhudi didatangi Kiai Hamid dalam mimpi dan Kiai Hamid dawuh:
"Masyhudi, weduse endi kok durung dikirim? Haule pancet koyok biasane. Ayo weduse ndang dikirim nang pondok (Salafiyah)."
Seketika itu juga Kiai Masyhudi bangun dan menangis sejadi-jadinya karena merasa bersalah tidak mengirim kambing untuk haul Sang Guru seperti biasanya.
Kiai Masyhadi pun segera ngecek dan mengambil semua uang pribadinya yang ditemukan hanya ada 20 juta untuk dibelikan kambing semua dan dikirimkan ke pondok Salafiyah demi hormat haul Sang Waliyullah.
Kisah tersebut ceritakan santri Kiai Masyhudi kepada Kiai Idris Hamid, ketika mengirimkan kambing dibelinya.
Kiai Idris pun bertanya "Lha Kiai Masyhudi pundi?"
Si santri menjawab "Ajreh Kiai, ajreh dipun dukani Kiai Hamid maleh (Takut, kiai. Takur karena khawatir dimarahi Kiai Hamid lagi)".
Bahkan diceritakan, karena barokah setelah membelanjakan Rp20 juta untuk beli kambing haul itu uangnya Rp200 juta lebih yang dianggap hilang karena ditilap orang akhirnya dikembalikan.
Masya Allah, SubhanAllah...Begitulah kisah karomah Kiai Hamid Pasuruan.
Kebenaran Firman Allah Ta'ala
Benar firman Alloh dalam Al-Qur'an bahwa orang yang meninggal di jalan Allah (seperti Kyai Hamid) tidak pernah mati. Justru mereka hidup di sisi Allah untuk menghidupkan hati-hati kita agar tidak mati karena tenggelam oleh lautan dunia.
Tak aneh jika Kiai Idris Hamid, putera dan khadim haul Kiai Hamid pernah dawuh:
"Haul niki sing slametan Kiai Hamid piambek sanes kulo. Kulo namung bantu Kiai Hamid. Sing ngundang nggeh Kiai Hamid dewe. Mosok tiyang ewonan sak manten kathahe dugi kulo paringi undangan siji-siji? Sedoyo sebab cinta kaleh Kiai Hamid, kepingin gandolan kaleh Kiai Hamid lan angsal barokah Kiai Hamid."
Maka bagi siapapun yang ingin dapat loberan barokah Sang Waliyullah Romo Kiai Hamid bisa hadir pada acara Haul Kiai Hamid Pasuruan.
Yang ingin hadir ke majelis haul di PP. Salafiyah Pasuruan agar dapat berkah jangan lupa untuk tetap disiplin protokol kesehatan. Pakai selalu masker dan jaga jarak.