Mengejutkan! Dua Hadis Nabi tentang Makna Puasa yang Sebenarnya
Bulan Ramadhan tak hanya diisi dengan ibadah puasa semata. Melainkan juga amal ibadah yang lain, seperti tarawih, Qiyamu Lail dan salat sunnah lainnya. Namun, terlebih bagus adalah memahami apa makna puasa sebenarnya.
Apakah hanya sekadar mencegah makan dan minum? Ternyata tidak. Begini penjelasan sebagaimana disampaikan dalam Hadis Nabi.
Hadis Pertama
Seorang sahabat yang mulia, Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhuma pernah mengatakan :
إِذَا صُمْتَ فَلْيَصُمْ سَمْعُكَ وَ بَصَرُكَ وَ لِسَانُكَ عَنِ الكَذِبِ وَ الآثَمِ، وَ دَعْ أَذَي الخَادِمِ، وَ لْيَكُنْ عَلَيْكَ وَقَارٌ وَ سَكِيْنَةٌ يَوْمَ صِيَامِكَ، وَ لاَ تَجْعَلْ يَوْمَ صِيَامِكَ وَ فِطْرِكَ سَوَاء
Jika kamu berpuasa, maka puasakanlah juga pendengaranmu, penglihatanmu dan perkataanmu dari kedustaan dan segala dosa. Hindarkanlah dari menyakiti pelayanmu. Jadikanlah dirimu penuh kewibawaan dan ketenangan di hari puasamu. Janganlah kau jadikan hari puasamu sama dengan hari berbukamu. (Shahih Muslim: 1116)
Memang demikianlah seharusnya, ketika kita tengah berpuasa pada hakikatnya kita tidak hanya menghalangi diri dari makan dan minum saja. Banyak hal yang mesti kita jauhi, sesuatu yang di bulan biasa haram dan terlarang maka dibulan Ramadhan jauh lebih haram.
Hadis Kedua
Ramadhan adalah kesempatan bagi kita untuk memperbaiki diri. Dengan berpuasa kita berusaha menjadi lebih baik. Oleh sebab itu perintah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tatkala ada orang lain yang menghina dan mencoba menghidupkan api kemarahan kita, cukuplah dengan mengatakan aku sedang berpuasa.
Beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda :
إِذَا أَصْبَحَ أَحَدُكُمْ يَوْمًا صَائِمًا فَلا يَرْفُثْ ، وَلا يَجْهَلْ ، فَإِنْ امْرُؤٌ شَاتَمَهُ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ إِنِّي صَائِمٌ
Apabila seorang dari kalian tengah berpuasa maka janganlah ia mengucapkan ucapan yang keji dan melakukan perbuatan bodoh. Apabila ada seorang yang menghina dan mengutuknya maka hendaklah ia mengatakan : "Aku sedang berpuasa. (H. R. Bukhari : 1894, Muslim: 1151)
"Semoga Allah SWT. menerima taubat kita, menerima semua amal ibadah kita, menerima semua amal ibadah seluruh keluarga kita. Amin!"
Demikian pesan Ust Keman Almaarif. Semoga bermanfaat bagi kita semua sehingga menjadikan kita puasa kita meraih ridha Allah Ta'ala.