Mengapa masih Ada Hujan di Musim Kemarau?
Sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki periode musim kemarau. Namun, di beberapa wilayah masih terjadi ada hujan dengan intensitas ringan hingga sedang bahkan lebat yang terjadi di periode musim kemarau ini.
Sama halnya dengan kondisi musim-musim kemarau pada umumnya, bukan berarti tidak akan ada hujan sama sekali saat musim kemarau itu terjadi. Lantas, mengapa masih ada hujan di periode musim kemarau?
Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Fachri Radjab mengatakan, hujan di periode musim kemarau lazim terjadi di negara tropis seperti Indonesia.
“Untuk wilayah tropis berbentuk kepulauan seperti Indonesia, hujan di periode musim kemarau itu adalah suatu hal yang lazim terjadi,” kata Fachri dikutip dari keterangan resminya, Sabtu 3 September 2022.
Selain itu, kata Fachri, hujan di musim kemarau yang masih terjadi di Indonesia hingga saat ini karena adanya dinamika atmosfer yang kompleks ditambah dengan kenaikan suhu muka laut yang titik temunya ada di Indonesia.
“Ditambah lagi dengan begitu kompleksnya dinamika atmosfer baik itu dalam skala regional, global maupun lokal. Suhu muka laut yang hangat, kemudian adanya penjalaran massa udara basah baik dari Barat menuju Timur maupun dari Timur menuju barat yang bertemu di Indonesia,” terang Fachri.
“Dan interaksi dengan faktor lokal seperti daerah pertemuan angin maka kombinasi dari fenomena-fenomena tersebut itulah yang menyebabkan masih adanya hujan di periode musim kemarau,” sambung dia.
Prakiraan BMKG mendapati wilayah Indonesia umumnya akan mengalami curah hujan kategori menengah pada bulan Agustus hingga Oktober 2022 mendatang. Terkait musim kemarau di Indonesia, BMKG mewanti-wanti agar masyarakat waspada terhadap dampak kekeringan.
Hemat dan gunakan air secara bijak. Supaya dampak kekeringan akibat kemarau bisa dihadapi. Anda juga bisa menyimpan cadangan air selama hujan terjadi, supaya tidak mengalami kekurangan air saat benar-benar tidak terjadi hujan dalam waktu yang cukup lama di musim kemarau.
Info Grafis Hujan masih Turun di Musim Kemarau
Curah hujan di periode musim kemarau disebabkan oleh anomali iklim, IOD negatif, dan suhu permukaan laut di sekitar Indonesia yang hangat.
Prakiraan BMKG mendapati wilayah Indonesia umumnya akan mengalami curah hujan kategori menengah pada bulan Agustus hingga Oktober 2022 mendatang.
IOD Negatif
Indian Ocean Dipole (IOD) atau Indian Nino adalah fenomena osilasi suhu air permukaan laut yang tidak teratur sehingga wilayah barat Samudra Hindia lebih hangat atau lebih dingin dibandingkan dengan wilayah timur Samudra Hindia. Pesisir timur Samudra Hindia seperti Indonesia mengalami pembentukan awal yang tinggi dan mengalami curah hujan yang tinggi.
Suhu Permukaan Laut di Sekitar Indonesia yang Hangat
Peningkatan suhu permukaan laut di sekitar Indonesia juga meningkatkan jumlah air yang menguap ke udara.
Advertisement