Menganyam untuk Melatih Keterampilan Menghasilkan Perabotan
Menganyam merupakan salah satu kerajinan tangan yang masih banyak dilakukan oleh masyarakat di pedesaan. Pembuatan seni anyam dalam masyarakat Indonesia merupakan kegiatan turun temurun. Mereka membuat berbagai hiasan anyaman seperti hiasang dinding, alat dapur, tikar, atau dinding dari anyaman bambu yang kemudian dijual.
Bahan tumbuh-tumbuhan yang biasa dianyam ialah lidi, rotan, akar, bilah, pandan, mengkuang dan beberapa bahan tumbuhan lain yang dikeringkan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), anyaman adalah hasil menganyam, barang yang sudah dianyam.
Kegiatan menganyam bisa digunakan untuk melatih ketrampilan dalam merangkai sebuah serat secara rapi dan berulang. Selain itu, menganyam juga bisa digunakan untuk melatih kesabaran karena membutuhkan waktu ekstra serta ketelitian agar menjadi sebuah karya atau menghasilkan sebuah perabotan yang indah dan memiliki daya jual.
Nantinya perabotan yang dihasilkan juga bisa dimanfaatkan untuk mengisi bagian di beranda atau teras rumah yang juga dapat menambah keasrian rumah.
Apa itu Seni Menganyam?
Menganyam merupakan proses menyilangkan bahan-bahan daripada tumbuh-tumbuhan untuk dijadikan satu rumpun yang kuat dan boleh digunakan. Bahan-bahan tumbuhan yang boleh dianyam ialah lidi, rotan, bambu, akar, buluh, pandan, mengkuang, jut dan sebagainya. Bahan ini biasanya mudah dikeringkan dan lembut.
Anyaman adalah hasta karya yang berarti pekerjaan keterampilan tangan untuk mewujudkannya, Biasanya barang yang bakal dibuat dengan sistem anyaman ini memiliki fungsi Terapan. Artinya selain indah dan menawan dipandang mata namun karya ini harus juga bisa digunakan dalam kehidupan sehari hari, misalnya caping, dunak, dan kalo.
Sejarah Seni Anyaman
Motif anyam muncul karena adanya seni menganyam bambu untuk dijadikan barang-barang kerajinan. Kerajinan anyaman bamboo (bambu) akan menghasilkan karya yang berbeda, semua motif yang muncul bergantung dari bentuk anyaman bambu yang dibuat.
Keahlian menganyam disebut sebagai keahlian asli orang Melayu. Pendapat tersebut juga diperkuat dengan ditemukannya tembikar dan tempat tinggal yang terbuat dari anyaman. Sejarah anyaman di Indonesia menjadi masalah yang masih diperdebatkan sampai sekarang.
Terdapat dua teori yang tersebar mengenai awal mula masuknya keahlian menganyam di Nusantara, salah satunya menyatakan, bahwa menganyam merupakan keahlian asli dari orang melayu termasuk Indonesia. Teori ini diperkuat dengan ditemukannya tempat tinggal dan tembikar yang terbuat dari anyaman. Hal ini tidak dimiliki di daerah lainnya, berikut faktanya:
1. Pada jaman dahulu anyaman merupakan pekerjaan para wanita, dan bukan sebagai mata pencaharian, namun sebagai pengisi waktu senggang.
2. Seorang wanita dianggap tidak mempunyai sifat kewanitaan yang lengkap jika dia tidak mahir dalam seni anyaman.
3. Anyaman dahulu hanya alat untuk kegunaan sendiri atau sebagai hadiah, dan sebagai kemasan sebagai hantaran saat berkunjung pada sahabat atau keluarga.
4. Beberapa anyaman dibuat dengan bentuk yang sangat besar, yang digunakan sebagai alat saat bepergian untuk menyimpan pakaian barang dagangan, serta pada jaman penjajahan digunakan untuk menyimpan senjata yang akan diselundupkan.
Menurut sejarah, para pengikut Sunan Gunung Jati mengajarkan berbagai kerajinan tangan untuk menarik minat masyarakat untuk memeluk Islam, ternyata dengan cara ini perkembangan Islam sangat pesat hingga tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Ki Tegalmantra (murid Sunan Gunung Jati) yang telah mengajarkan teknik anyam-anyaman kepada masyarakat Cirebon.
Bahkan Desa Tegalmantra dan Tegalwangi tempat di mana Ki Tegalmantra menyebarkan agama Islam, dikenal sebagai sentra industri kerajinan anyaman terbesar di Jawa. Di daerah Jawa Barat daerah Rajapolah, Tasikmalaya, dan Garut merupakan penghasil dari kerajinan anyaman yang dikenal oleh wisatawan domestik dan internasional.
Jenis-jenis Anyaman
1. Anyaman Mengkuang, Daun mengkuang Tikar, tudung salji, bekas pakaian dan lain-lain.
2. Anyaman pandan, Daun pandan duri Tikar sembahyang, hiasan dinding,
Anyaman Buluh Jenis-jenis buluh yang sesuai Bakul, bekas pakaian, nyiru, beg dan lain-lain.
3. Anyaman Rotan, Rotan yang telah diproses Bakul, bekas pakaian, tempat buaian anak dan lain-lain.
4. Anyaman Lidi, Lidi kelapa Lekar, bekas buah, bekas telor.
5. Anyaman ribu-ribu, Paku pakis ribu-ribu. Tempat tembakau, bekas sirih terbus, bakul, bekas seba guna dan lain-lain.
Jenis Bahan Untuk Kerajinan Menganyam
Terdapat beberapa jenis bahan yang bisa dianyam, di antaranya daun pandan, rotan, bambu, janur, daun lontar, kertas, kulit kambing, mendong, enceng gondok hingga daun pisang.
Tips Memilih Bahan Anyaman
Pemilihan bahan untuk membuat kerajinan anyaman perlu memperhatikan fungsi dan keindahan benda yang akan dibuat. Sebab, dalam pemilihan bahan yang tidak tepat maka akan menyebabkan benda anyaman mudah rusak. Benda anyaman mungkin juga tidak indah, dan tidak aman untuk digunakan. Sebagai contoh untuk membuat keranjang dan bakul dipilih bahan bambu, karena selain kuat bambu juga mudah untuk dibentuk.
Teknik pada Seni Menganyam
Untuk memulai membuat anyaman, baiknya untuk mengenal teknik-teknik awal yang bisa dilakukan bagi pemula, berikut teknik bagi pemula ketika ingin menganyam:
1. Anyaman tunggal
Teknik anyaman tunggal adalah teknik di mana bambu dianyam satu-satu (secara tunggal). Caranya, bambu dianyam selangkah demi selangkah, satu demi satu dengan memasukkannya secara menyilang. Teknik ini digunakan untuk membuat benda-benda seperti saringan, nampan, cerangka, dan lain-lain.
2. Anyaman bilik
Teknik anyaman bilik ini disebut juga teknik menganyam dua-dua. Bambu dianyam dengan teknik menyilang secara berurutan dan bersamaan. Caranya, bambu dianyam menyilang secara bergantian dari kiri dan dari kanan, teknik menganyam seperti ini biasanya digunakan buat membuat bilik dan nyiru.
3. Anyaman teratai
Teknik anyaman teratai merupakan teknik menganyam bambu yang tergolong sulit. Teknik ini akan menghasilkan bentuk anyaman bambu yang artistik dan indah. Caranya, bambu dibuat seperti kotak-kotak menyerupai kembang teratai dan dibuat blok-blok di berbagai sisi, teknik menganyam ini biasanya diterapkan buat membuat bilik, bertujuan agar bilik tampak lebih latif dan artistik.
4. Anyaman bunga cengkih
Teknik ini juga tergolong sulit sepeti teknik menganyam teratai. Anyaman yang dihasilkan akan membentuk pola memanjang menyerupai kembang cengkih, teknik anyaman seperti ini biasanya dijumpai pada kipas, tolok, sangku, atau benda anyaman lainnya.
Teknik Anyaman Bermotif
Motif anyaman bambu juga didapat dari teknik anyaman yang berbeda-beda. Teknik anyaman terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
1. Anyaman Tegak
Pada teknik ini lusi tegak lurus dengan penganyam, sedangkan pakan sejajar dengan orang yang menganyam.
2. Anyaman Serong
Pada teknik ini lusi dan pakan terletak tegak lurus. Letaknya menyimpang 45 derajat ke kanan dan kiri orang yang menganyam. Untuk membedakannya digunakan istilah irka ( iratan ke kanan) dan irki (iratan ke kiri).
3. Anyaman Kombinasi
Teknik ini adalah kombinasi antara anyaman serong dan anyaman tegak.
4. Anyaman Membelit
Teknik ini dilakukan dengan membelitkan lusi dan pakan secara bergantian.
5. Anyaman Pita
Teknik ini membuat sifat anyaman memanjang ddan dibuat dengan membentuk jalur pita.
6. Anyaman Melingkar
Teknik ini menjadikan lusi sebagai jari-jari lingkaran. Sedang pakan berbentuk melingkar dari pusat ke luar.
Kerajinan anyam merupakan salah satu dari kebudayaan yang dimiliki manusia sejak zaman prasejarah. Di mana waktu itu dipakai untuk memenuhi kebutuhan sandang dan perlengkapan pendukung sehari-hari. Kerajinan anyaman terus berkembang hingga saat ini. Bahkan hasil kerajinan anyaman sudah menjadi sebagai kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat.