Mengangkut Puluhan Taruna, Pesawat Militer Terjatuh
Pesawat angkut militer jenis Antonov An-26 mengalami kecelakaan udara dan terjatuh di dekat jalan bebas hambatan di Ukraina Timur, pada Jumat malam waktu setempat. Kecelakaan itu menewaskan sedikitnya 22 orang di dalam kabin. Terdapat sekitar 27 orang taruna dari Universitas Angkatan Udara Kharkiv, di dalam pesawat itu.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ruslan Khomchak dalam pernyatataanya menyebutkan jika dua di antara korban mengalami luka parah.
Video yang diunggah Deputi Kementerian Dalam Negeri Anton Gerashchenko pada Facebook memperlihatkan pesawat itu terbakar di dekat sebuah jalan dan asap membumbung. Rekaman yang diambil kemudian memperlihatkan para pekerja penyelamatan memeriksa badan pesawat yang hancur dan terus mengeluarkan asap di dekat kota Chuhuiv.
Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui penyebab kecelakaan itu.
Informasi yang berasal dari seorang pilot menyebut jika salah satu dari mesin kembar di pesawat itu mengalami kerusakan. Tepatnya mesin yang berada di sebelah kiri, kata Oleksiy Kucher, Gubernur Wilayah Kharkiv, menurut Interfax Ukraina. Ia menambahkan jika masalah itu seharusnya bukan soal yang berat bagi pilot berpengalaman.
Mengutip informasi awal, Kucher mengatakan bahwa beberapa orang di kabin berupaya melompat ke luar pesawat saat di ketinggian rendah.
Seorang saksi mata yang sedang berkendara sepanjang jalan menuju Chuhuiv mengatakan kepada Reuters bahwa dia melihat seorang pria yang terbakar berlari dari pesawat setelah pesawat itu jatuh.
"Kendaraan lain berhenti di belakang kami. Kami membawa pemadam api dan berlari dengan pengendara lain untuk membantunya," kata Yaroslav. "Pria lain keluar dari pesawat. Dia terluka di kepala. Kami menariknya ke arah berlawanan (dari jalan). Kami memadamkan api di badannya.”
Kecelakaan itu terjadi sekitar 2 km dari bandara militer, kata Layanan Gawat Darurat Negara Ukraina. Ada 27 orang di kabin pesawat itu. Diketahui jika para taruna itu berasal dari Universitas Angkatan Udara Kharkiv, milik kementerian pertahanan.
"Sebuah komisi negara sedang dibentuk untuk mengidentifikasi semua keadaan dan penyebab petaka ini. Pekerjaan pencarian dan penyelamatan masih di lokasi kecelakaan," kata kantor Presiden Volodymyr Zelenskiy. Zelenskiy direncanakan berkunjung ke lokasi kejadian, pada Sabtu waktu setempat. (Ant)