Mengangkat Jari Telunjuk Saat Tahiyat, Ini Dalilnya
Ketika duduk membaca Tahiyat (seperti halnya Tahiyat Awal dan Tahiyat Akhir) disunatkan meletakkan tangan di atas paha dengan meluruskan jari-jari tangan kiri sekira-kira berbetulan ujung jari itu dengan kepala lutut. Seraya menggenggam jari tangan kanan, lalu mengangkat jari telunjuk (jari telunjuk diangkat sebagai isyarat ketika mengucap: ‘ إلا الله ‘.(illallah)
Kelaziman yang berlaku bagi kalangan umat Islam Indonesia kadang diusik dan persoalkan oleh sebagian kalangan.
"Ini orang, negara lain sudah mikir luar angkasa, kok masih bahas persoalan kecil mengangkat telunjuk saat Tahiyat?" tutur Ust Muhammad Ma'ruf Khozin, Ketua Komisi Fatwa MUI Jawa Timur.
Mereka, kata Pengasuh Pesantren Aswaja Sukolilo Surabaya, seolah menyalahkan kalangan Nahdliyyin bermazhab Syafi'i yang mengangkat telunjuk saat membaca Tasyahhud.
Ini dalilnya; Khaffaf berkata:
ﺭﺃﻳﺖ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻛﺎﻥ " ﻳﺸﻴﺮ ﺑﺄﺻﺒﻌﻪ، ﺇﺫا ﺟﻠﺲ ﻳﺘﺸﻬﺪ ﻓﻲ ﺻﻼﺗﻪ " ﻭﻛﺎﻥ اﻟﻤﺸﺮﻛﻮﻥ ﻳﻘﻮﻟﻮﻥ: " ﺇﻧﻤﺎ ﻳﺴﺤﺮﻧﺎ، ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻳﺮﻳﺪ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ "
Saya melihat Rasulullah shalallahu alaihi wasallam berisyarat dengan jarinya ketika duduk membaca Tasyahhud di dalam salatnya. Orang musyrikin berkata: "Muhammad hendak menyihir kami". Padahal Nabi mengangkat telunjuk untuk mengesakan Allah (HR Baihaqi)
Demikian dalilnya: