Menembus Blokade, Lazismu Salurkan Bantuan ke Rohingya dan Gaza
Di tengah krisis pandemi COVID-19, Lazismu sebagai lembaga amil zakat nasional dalam program Ramadhan Memberdayakan, telah menyalurkan bantuan bertajuk ketahanan pangan yang secara nasional serentak digaungkan untuk para penerima manfaat.
Selain di dalam negeri, perhatian Lembaga Amil Azakat dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) dalam Ramadhan pun tertuju ke Rakhine State, Myanmar, untuk menyalurkan bantuan paket ke penerima manfaat.
Nasharudin, aktivis sosial mewakili Lazismu di lokasi, mengatakan, dalam penyaluran bantuan ini, Lazismu berkolaborasi dengan Community Initiative Development (CID).
Nashar mengungkapkan, secara manajemen kolaborasi Lazismu dan mitra lokal di Myanmar di bawah arahan Padi Global Asia (PGA) dan secara legalitas lapangan di bawah CID.
“Alhamdulillah dengan sinergi ini banyak mendapatkan kemudahan akses dan penerimaan pemerintah dan masyarakat di lapangan serta komunitas lainnya,” tuturnya, dalam keterangan Rabu 27 Mei 2020.
Lebih lanjut Nashar menjelaskan, dalam penyaluran bantuan itu penerima manfaatnya semua adalah Rohingya. Ada 4 titik yang menjadi target penyaluran bantuan paket ramadhan, pertama dua masjid di Dar Paing Camp yakni masjid in Makee Myaing village dan masjid in Nga Pwint Gyi village pada Sabtu, 23 Mei 2020.
Total penerima penerima manfaatnya sekitar 800 dalam bentuk menu buka puasa (iftar) dan 200 di antaranya anak-anak yang membawa pulang untuk makan di rumah. Diperkirakan ada 1000 penerima manfaat iftar. Sedangkan paket ramadan dibagikan untuk 100 kepala keluarga.
“Jika 1 KK terdiri dari 6 anggota keluarga, maka bisa dikatakan 600 orang memperoleh manfaat bantuan paket Ramadhan ini,” terangnya.
Ia mengabarkan dari lapangan yang di Indonesia menunjukkan waktu pukul 01.05 WIB, tanggal 24 Mei 2020. Secara keseluruhan menurutnya, ada 1600 penerima manfaat, sambung Nashar yang juga penanggung jawab CID.
Tepi Barat, Gaza
Sebelumnya Lazismu melalui Muhammadiyah Aid, juga telah menyalurkan paket bantuan Raamdhan untuk warga yang berada di Tepi Barat, Gaza, Palestina. Tentu saja, ke lokasi ini para aktivis sosial harus menembus blokade.
Penanggung Jawab Muhammadiyah Aid, Wachid Rdwan mengatakan, bantuan ke Tepi Barat disalurkan melalui Al-Tsauri Silwan Women Center (AWC) dan bantuan ke Gaza disalurkan melalui International Education Scientific and Cultural Organisation (IESCO).
Wachid mengatakan, bantuan yang disalurkan sebagai bingkisan Ramadhan diperuntukkan bagi duafa dan warga yang terdampak covid-19, khususnya mereka yang tidak punya penghasilan tetap karena wilayah masing-masing dalam kondisi lockdown.
"Jumlah dana yang disalurkan sebesar USD 6.500 (enam ribu lima ratus Dolar) untuk Tepi Barat dan USD 6.500 (enam ribu lima ratus dolar) yang dikemas dalam bentuk paket sembako," tuturnya, seperti dilansir Media lazismu.
Wachid menuturkan, bantuan paket Ramadan ke Pelestina dilakukan sejak 7 Mei sampai 22 Mei 2020 sebagai bentuk kepedulian terhadap saudara-saudara kita di sana yang tengah bertahan melawan wabah Covid-19.