Menebar Rasis, Rektor ITK Budi Santosa Diberhentikan Dari LPDP
Pemerintah memberhentikan Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Budi Santosa Purwokartiko dari posisi reviewer Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) usai postingan rasialisme 'hijab manusia gurun'.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga memberhentikan Budi dari jabatan reviewer di Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti).
Pelaksana Tugas (Plt.) Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam, saat dikonfirmasi Ngopibareng.Id, Sabtu 7 Mei 2022 pun membenarkan perihal tersebut.
Pemberhentian yang diberikan bersifat sementara. Hal itu disebabkan Kemendikbudristek masih menunggu hasil pemeriksaan etik Budi di ITK.
"Sampai ada rekomendasi dari tim etik perguruan tinggi home base-nya," tutur Nizam.
Nizam tak menjelaskan apa langkah yang akan diambil Kemendikburistek usai pemeriksaan etik. Nizam juga tak menjelaskan status Budi sebagai Rektor ITK.
Sebelumnya, Rektor ITK Budi Santosa Purwokartiko menyita perhatian publik karena membagikan pendapatnya tentang calon penerima beasiswa LPDP. Dia menggunakan istilah bernada rasialisme 'manusia gurun' dalam menceritakan proses wawancara LPDP.
"Jadi, 12 mahasiswi yang saya wawancarai, tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun. Otaknya benar2 openmind. Mereka mencari Tuhan ke negara2 maju seperti Korea, Eropa barat dan US, bukan ke negara yang orang2nya pandai bercerita tanpa karya teknologi," ucap Budi melalui akun Facebooknya.
Konten itu memicu kritik publik. Irvan Noviandana mengirim surat terbuka kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Andin Hadiyanto untuk menindak pernyataan rasialisme itu.
Budi sendiri telah memberi konfirmasi terkait penyataannya di medsos tersebut. Ia juga membantah jika dirinya melakukan tindakan diskriminasi dan rasialisme terhadap wanita berhijab.
"Itu adalah opini pribadi saya ya, tidak sebagai rektor. Maksud saya tidak ingin merendahkan orang yang pakai jilbab atau diskriminasi, tidak ada maksud itu. Saya hanya bercerita saja kebetulan kok ke-12-nya (mahasiswi) itu enggak pakai kerudung," kata Budi dilansir dari detikcom, Minggu 1 Mei 2022 lalu.