Mendulang Butiran Emas di Pesisir Pantai Desa Tamilow, Maluku
Warga berbondong-bondong mendatangi pesisir pantai Desa Tamilow, Maluku Tengah untuk mendulang butiran-butiran emas. Bahkan ada warga yang telah mendapatkan serpihan sebanyak dua ons.
Lokasi kemunculan material emas itu berjarak sekitar 500 meter dari perkampungan. Ahli geologi angkat bicara mengenai fenomena temuan emas di pesisir pantai itu. Berikut ini deretan faktanya:
Berawal dari Kilauan di Pesisir Pantai
Syarifah Arey, seorang warga yang mengaku menemukan pertama kali material emas di pesisir pantai. Ia dan dua saudaranya sempat melihat kilauan di pesisir pantai. Setelah diangkat ternyata emas. Ia mengaku setelah penemuan itu warga ramai-ramai langsung mendatangi pesisir pantai itu untuk mendulang emas. "Saat ini banyak sekali warga yang datang mendulang dan ada yang dapat emas," ujarnya.
Berkah bagi Warga
Perangkat Desa Tamilow, Rais Pawae mengatakan, kemuncukan material emas yang menghebohkan warga desa tersebut telah berlangsung dua hari terakhir. Lokasi kemunculan material emas itu berjarak sekitar 500 meter dari perkampungan. Banyak warga yang datang dengan peralatan seadanya setelah mereka mengetahui ada material emas di lokasi pantai tersebut. Dia berharap munculnya emas di desa itu akan membawa berkah bagi warga.
Dinas Lingkungan Hidup Diterjunkan
Menindaklanjuti peristiwa itu, Wakil Bupati Maluku Tengah Leleury memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup mendatangi Desa Tamilow. Pemkab juga berkoordinasi dengan ESDM Pemprov. Hal ini untuk memastikan keberadaan emas di tempat tersebut setelah video kehebohan temuan emas viral di media sosial. "Saya sudah suruh Pak Sekda dan Pak Kadis Lingkungan Hidup ke sana untuk memastikan kebenarannya," ujarnya.
Kata Ahli Geologi
Ahli Geologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ambon, DR Zain Tuakia menjelaskan, fenomena temuan emas di pesisir pantai mungkin saja terjadi. Sumber dari butiran-butiran emas tersebut berasal dari atas atau hulu. "Itu dimungkinkan kalau ada sumbernya di atas (hulu). Jadi kalau misalnya di gunung ada (emas) kemunginan terkikis dan terbawa air ke bagian bawah, kalau tidak ada sumbernya pasti tidak ada," ungkap dia.
Menurut Zain, emas umumnya berada di bawah bebatuan yang lebih keras seperti kuarsa atau malihan di pegunungan. Menurut peta geologi, wilayah pegunungan di sekitar Desa Tamilow memang memiliki jenis batuhan malihan yang mengandung mineral emas.
"Kalau saya lihat dari peta geologi di sini semua batuan malihan arah gunung ke atas, batuan malihan atau metamor yang di mana pada batuan ini terbentuk tipe emas orogenik itu secara primer lalu air kikis dia lalu hanyut kebawa ke sungai hingga ke pantai," ungkapnya.
Bahaya Abrasi
Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua berkomentar mengenai warganya yang terus mendatangi pesisir pantai tiga hari terakhir untuk mendulang emas. Warga terus membuat lubang-lubang besar di tepi pantai untuk mencari emas.
"Imbauan kami kepada masyarakat, jangan sampai melakukan kegiatan yang dapat berdampak pada kerugian. Gali kolam besar-besar itu berbahaya dampaknya bisa abrasi," kata Abua.
Dia pun menyerahkan penelitian potensi kandungan emas di Desa Tamilow pada pihak Kementerian ESDM. Sesuai undang-undang, kewenangan pertambangan dan mineral menjadi wewenang pemerintan pusat. "Kami di kabupaten tidak punya kewenangan, kami hanya mengawasi masyarakat agar mereka jangan melakukan tindakan yang dapat merugikan mereka sendiri," ujar Abua.