Mendoakan Para Pemimpin, Berdampak pada Seluruh Rakyat
Di dalam suatu negara terdapat satu kekuatan pemerintahan yang dipimpin oleh seorang pemimpin. Jika para pemimpin itu baik maka akan baik pula seluruh rakyatnya. Jika pemimpin tidak baik maka akan berdampak buruk kepada seluruh rakyatnya. Mendo'akan kebaikan untuk para pemimpin pada hakikatnya adalah untuk kebaikan kita bersama.
Nabi shalallahu alaihi wasallam (SAW) bersabda:
ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﺃﻣﺎﻣﺔ ﻋﻦ اﻟﻨﺒﻲ - ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻗﺎﻝ: " «ﻻ ﺗﺴﺒﻮا اﻷﺋﻤﺔ ﻭاﺩﻋﻮا اﻟﻠﻪ ﻟﻬﻢ ﺑﺎﻟﺼﻼﺡ ﻓﺈﻥ ﺻﻼﺣﻬﻢ ﻟﻜﻢ ﺻﻼﺡ» ".
Dari Umamah bahwa Nabi shalla Allahu alaihi wasallam bersabda:
" Jangan mencaci para pemimpin. Do'akan mereka dengan kebaikan. Sebab kebaikan mereka adalah kebaikan bagi kalian. " ( H. R. Thabrani,)
Ahmad bin Hambal ( 241 H. )
«ﻭﺇﻧﻲ ﻷﺩﻋﻮ ﻟﻪ ﺑﺎﻟﺘﺴﺪﻳﺪ، ﻭاﻟﺘﻮﻓﻴﻖ، ﻓﻲ اﻟﻠﻴﻞ ﻭاﻟﻨﻬﺎﺭ، ﻓﻲ ﻛﻼﻡ ﻛﺜﻴﺮ.»
" Sungguh aku berdo'a untuk pemimpin dengan kebenaran dan pertolongan, malam atau siang, dalam banyak perbincangan. "
( Al-Bidayah wa Nihayah 10/372 )
Fudlail bin Iyadl ( 187 H. )
ﻗﺎﻝ اﻟﻔﻀﻴﻞ ﺑﻦ ﻋﻴﺎﺽ : " ﻟﻮ ﺃﻥ ﻟﻲ ﺩﻋﻮﺓ ﻣﺴﺘﺠﺎﺑﺔ ﻣﺎ ﺻﻴﺮﺗﻬﺎ ﺇﻻ ﻓﻲ اﻹﻣﺎﻡ
Fudlail bin Iyadl berkata :
" Andaikan aku memiliki do'a yang mustajab, maka akan kuberikan untuk pemimpin. "
ﻗﻴﻞ ﻟﻪ: ﻭﻛﻴﻒ ﺫﻟﻚ ﻳﺎ ﺃﺑﺎ ﻋﻠﻲ؟ ﻗﺎﻝ: ﻣﺘﻰ ﻣﺎ ﺻﻴﺮﺗﻬﺎ ﻓﻲ ﻧﻔﺴﻲ ﻟﻢ ﺗﺠﺰﻧﻲ ﻭﻣﺘﻰ ﺻﻴﺮﺗﻬﺎ ﻓﻲ اﻹﻣﺎﻡ ﻓﺼﻼﺡ اﻹﻣﺎﻡ ﺻﻼﺡ اﻟﻌﺒﺎﺩ ﻭاﻟﺒﻼﺩ
Ada yang tanya kepada Fudlail :
" Mengaplikasikan demikian ? " Ia menjawab :
*" Jika doa itu untukku maka hanya manfa'at untukku saja. Dan jika kujadikan untuk pemimpin maka kebaikan pemimpin adalah kebaikan bagi rakyat dan negeri. "
ﻓﻘﺒﻞ اﺑﻦ اﻟﻤﺒﺎﺭﻙ ﺟﺒﻬﺘﻪ , ﻭﻗﺎﻝ: ﻳﺎ ﻣﻌﻠﻢ اﻟﺨﻴﺮ ﻣﻦ ﻳﺤﺴﻦ ﻫﺬا ﻏﻴﺮﻙ
Kemudian Ibnu Mubarak mencium kening Fudlail bin Iyadl dan berkata :
" Wahai pengajar kebaikan. Tidak ada yang sebagus ini selain engkau. " ( Hilyatul Auliya' 8 / 91 )
SELALU BERBUAT KEBAJIKAN
Allah SWT. Berfirman :
لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَالْمَلٰٓئِکَةِ وَالْكِتٰبِ وَالنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰتَى الْمَالَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَالسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَابِ ۚ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّکٰوةَ ۚ وَالْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَالصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَالضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ
*" Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah ( kebajikan ) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan ( musafir ), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. " ( Q. S. Al-Baqarah : Ayat 177 )
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, mampu menjadi pemimpin yang selalu jujur, adil, dan amanah, Amin....!!!
Semoga bermanfaat.