Mendoakan Buruk dan Melaknat Orang Lain, Mbah Moen: Itu Dilarang
Berdakwah itu mengajak, merangkul, agar orang lain berminat memahami agama. Dan berdakwah di Indonesia merupakan proses panjang dalam sejarah, dengan mendekati kultural. Sehingga, Islam menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat di Indonesia hingga kini.
Sayangnya, ada sejumlah orang yang memosisikan sebagai juru dakwah, namun perangainya justru tidak memesona. Mudah melaknat orang lain yang tak sepaham dengan dirinya. Apalagi, sikap tak elok itu dipertunjukkan di pelbagai media sosial.
Untuk mengingatkan hal itu, berikut pesan-pesan KH Maimoen Zubair, Pengasuh Pesantren Al-Anwar Sarang :
Janganlah engkau mendoakan jelek (pasot -Jawa) terhadap diri pribadi, anak-anak, harta benda, atau terhadap orang Islam, walaupun mereka berbuat zalim kepadamu. Karena orang yang mendoakan jelek terhadap orang yang menzaliminya, akan mendapatkan pertolongan dan kemenangan atas orang yang menzaliminya.
Rasulullah s.a.w. bersabda:
لا تدعوا على أنفسكم ولا على أولادكم ولا على أموالكم لا توافقوا ساعة إجابة
"Janganlah kalian mendoakan jelek terhadap diri, anak-anak dan harta benda kalian. Janganlah sampai (doa kalian) bertepatan dengan waktu terkabulkannya doa."
Dan janganlah engkau menyakiti orang Islam atau berkata jelek (misoh -Jawa) dengan tanpa adanya hak.
Nabi bersabda:
من آذى مسلما فقد آذاني ومن آذاني فقد آذى الله
"Barang siapa menyakiti orang Islam, maka ia benar-benar menyakiti aku, dan barang siapa menyakiti aku, maka ia benar-benar menyakiti Allah."
"Dan janganlah engkau melaknat orang Islam, hewan, pembantu, atau seseorang secara pribadi walaupun orang kafir. Kecuali sudah nyata bahwa orang kafir itu mati dalam keadaan kafir, seperti Fir'aun dan Abi Jahal, atau diketahui bahwa orang itu sama sekali tidak akan pernah mendapat rahmat Allah, seperti Iblis."
Nabi bersabda:
سب المؤمن فسق وقتاله كفر
"Menyakiti (misuhi) orang iman adalah fasiq, dan memeranginya adalah kufur."
Dan janganlah engkau melaknat orang Islam, hewan, pembantu, atau seseorang secara pribadi walaupun orang kafir. Kecuali sudah nyata bahwa orang kafir itu mati dalam keadaan kafir, seperti Fir'aun dan Abi Jahal, atau diketahui bahwa orang itu sama sekali tidak akan pernah mendapat rahmat Allah, seperti Iblis.
Ketahuilah bahwa laknat bila keluar (diucapkan) oleh seorang hamba, maka laknat itu akan naik ke arah langit, kemudian pintu-pintu langit akan ditutup sebelum laknat itu sampai ke langit. Kemudian laknat itu turun ke bumi, kemudian pintu-pintu pun ditutup sebelum sampai ke bumi.
Kemudian laknat itu akan mendatangi orang yang dilaknat. Apabila laknat itu mendapatkan hal yang pantas dan sesuai kriteria laknat pada orang dilaknat, maka laknat akan mengenai orang yang dilaknat. Tetapi bila tidak, maka laknat itu akan kembali terhadap orang yang mengucapkan laknat.
__
*) Dipetik dari pengajian kitab Risalatul Muawanah terakhir tahun ajaran 1437-1438 H, bersama Syaikhuna Maimoen Zubair di Musholla Al-Anwar, Rabu Pon 3 Mei 2017 M/ 6 Sya'ban 1438 H, Sarang, Rembang, Jawa Tengah.
Advertisement