Kunjungi SMK Unggulan di Batam, Mendikdasmen Tegaskan Guru Harus Miliki Kompetensi Kuat
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti melakukan kunjungan kerja ke SMK Negeri 1 Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Minggu, 16 November 2024.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Abdul Mu’ti berdialog dengan 300 kepala sekolah dan guru. Ia menyampaikan beberapa poin penting terkait kebijakan pendidikan untuk meningkatkan kualitas guru dan pembelajaran.
Mendikdasmen menegaskan pentingnya peran guru dalam transformasi pendidikan, sebagaimana tema Hari Guru Nasional 2024 “Guru Hebat, Indonesia Kuat”.
“Guru yang hebat harus memiliki kompetensi yang kuat, termasuk kemampuan leadership. Kompetensi leadership ini sangat penting karena guru tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga mentransformasikannya agar dapat dikembangkan oleh murid dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Mendikdasmen juga menekankan pentingnya adaptasi guru terhadap perkembangan teknologi dan karakter siswa. Guru diharapkan mampu memahami psikologi dan karakter anak agar dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.
“Oleh karena itu, guru tidak hanya sekedar menguasai materi, tetapi juga berbagai pendekatan pembelajaran yang sangat dinamis,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan terkait pemenuhan jam pelajaran guru yang meliputi kegiatan tatap muka, bimbingan konseling, pelatihan dan peningkatan kualitas guru, serta keaktifan berpartisipasi dalam kegiatan sekolah.
“Kami akan mengatur kebijakan yang diharapkan dapat mendorong guru bekerja dengan gembira dan mencintai pekerjaannya,” ungkapnya.
Peningkatan Relevansi Pendidikan SMK dengan Dunia Industri
Selain berdialog dengan para guru, Menteri Abdul Mu’ti juga berinteraksi langsung dengan siswa SMK Negeri 1 Batam. Ia mengunjungi kelas mekatronika dan teaching factory untuk melihat berbagai karya inovatif yang dihasilkan oleh siswa.
“Saya melihat SMK Negeri 1 Batam yang memiliki jaringan bagus dengan dunia usaha. Saya melihat bagaimana pentingnya kerja sama antara SMK dengan dunia usaha dan dunia industri sebagai bagian dari usaha kita untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SMK,” ujarnya.
Mendikdasmen juga berpesan agar anak-anak SMK setelah lulus nanti tidak hanya memiliki ijazah, namun juga sertifikasi beberapa keahlian yang memungkinkan mereka untuk masuk dunia kerja.
Guru Teknik Permesinan, Nisfidayeni mengungkapkan, harapannya agar kurikulum dapat sesuai dengan perkembangan zaman, agar terus berimbang dan tidak tertinggal dengan dunia industri.
“Saya harap adanya evaluasi dan penyempurnaan kurikulum. Terutama bagi saya sebagai guru teknik, sarana dan prasarana yang ada belum memadai dan sesuai dengan rasio. Contoh saat ini ada satu mesin yang digunakan untuk 8 anak,” katanya.
Kondisi ini, menurut Nisfidayeni, cukup menghambat pembelajaran, karena terkadang ada siswa yang tidak dapat melakukan praktik menggunakan mesin di jam sekolah.
“Akhirnya dengan komitmen, kami tetap melayani anak-anak untuk praktik menggunakan mesin di hari Sabtu dan Minggu, karena mereka harus menyelesaikan target pekerjaan,” katanya.
Ketua Jurusan Teknik Permesinan, Armansyah, menyampaikan tentang kelas industri yang diterapkan di SMK Negeri 1 Batam.
“Kita punya kelas industri di beberapa jurusan, yang kurikulumnya berbasis industri, sehingga materi dan teknis pembelajarannya menyesuaikan dengan kebutuhan di industri. Anak dari kelas industri ini pun ketika tamat, berpotensi untuk dikontrak oleh industri yang menjalin kerja sama,” katanya.
Sebagai informasi, SMK Negeri 1 Batam memiliki 2.843 peserta didik, 125 guru, dan 48 tenaga kependidikan. Sekolah ini termasuk dalam program SMK Pusat Keunggulan sejak tahun 2021, dengan enam konsentrasi keahlian yaitu 1) Teknik Elektronika Industri; 2) Teknik Mekatronika; 3) Teknik Otomasi Industri; 4) Teknik Permesinan; 5) Teknik Pengelasan; dan 6) Teknik Komputer dan Jaringan. Selain itu, SMK Negeri 1 Batam juga merupakan salah satu dari 4 sekolah di Kota Batam yang memiliki teaching factory.
Dalam kunjungan ini, Menteri Abdul Mu’ti didampingi oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur Kepulauan Riau, Marlin Agustina; Pejabat sementara (Pjs.) Wali Kota Batam, Andi Agung; Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani; serta perwakilan dari UPT Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dan dinas pendidikan daerah.