Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,mengaku tak ingin dianggap mengabaikan SMA meskipun pemerintah kini tengah gencar melakukan revitalisasi SMK. "Pemerintah jangan sampai dianggap mengabaikan SMA. Sebelumnya SMK-SMA sama saja kita perhatikan," katanya di Malang. Muhadjir menjelaskan terdapat program Inpres Nomor 9 tahun 2016 tentang revitalisasi SMK. Namun hal itu bukan berarti anak-anak SMA tidak disiapkan Kemendikbud dengan baik. "Ya sama-sama kita siapkan dengan baik," ungkapnya. Salah satu upayanya yakni dengan melakukan pengecekan di beberapa SMA di Malang yang kondisinya sudah lama dan memiliki reputasi. Seperti SMAN 1 Malang, SMAN 3 Malang dan SMAN 4 Malang. "Saya cek kondisinya seperti apa untuk bandingan sekolah-sekolah yang lain," ujarnya. Hal yang bisa ditiru yakni penyelenggaraan kurikulum seperti moving class. Maksudnya para siswa yang hendak berganti mata pelajaran maka mereka berpindah dari ruang satu ke ruang berikutnya. "Sehingga bukan bukan gurunya yang datang, tetapi muridnya yang datang. Itu bagus, ada beberapa pendekatan pembelajaran dan strategi pembelajaran yang dikembangkan di sekolah-sekolaj yang sudah bagus seperti ini, itu perlu ditularkan," jelasnya. Bahkan, Kemendikbud telah menyepakati sebuah program bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Yakni program rotasi guru. "Jadi guru-guru tidak boleh hanya mengajar di satu sekolah tapi harus punya pengalaman mengajar di sekolah yang lain. Jadi bergerak, sehingga tidak boleh ada guru yang sejak awal sampai pensiun di satu sekolah," ungkapnya. "Nanti jadi ada program kebijakan namanya tour of duty dan tour of area untuk guru-guru," katanya. (umr)