Mendikbud Ingatkan Pentingnya Penggunaan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia saat ini menghadapi tantangan dari pengaruh bahasa asing yang menguasai ruang publik. Bahasa asing memang diperlukan untuk bahasa pergaulan internasional dan alih teknologi. Tapi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan bahasa persatuan, harus menjadi yang utama.
Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendi, mengatakan hal itu waktu membuka Kongres Bahasa Indonesia ke XI di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Minggu malam, 28 Oktober 2018, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2018.
Mendikbud mengatakan, selain bahasa negara yang tertulis dalam UUD 45, bahasa Indonesia juga merupakan rahmat Tuhan yang diberikan kepada bangsa Indonesia, yang harus dijaga jangan sampai dikalahkan bahasa asing.
Sebab itu untuk mengamankan penggunaan bahasa asing di ruang publik, Mendikbud meminta kepada kepala daerah untuk ikut mengamankannya melalui pemberian izin usaha, supaya mengutamakan bahasa Indonesia. "Kalau bukan kita sendiri yang mengawal bahasa persatuan kita, siapa lagi," kata Mendikbud.
Sementara itu Kepala Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud Dadang, mengatakan, kongres ini mempunyai arti penting untuk mengawal kemartabatan behasa negara di berbagai ranah kehidupan. Karena Bahasa Indonesia merupakan salah satu faktor penting perjalanan kehidupan bangsa Indonesia.
Berbicara mengenai Bahasa Indonesia sama dengan membahas identitas bangsa Indonesia yang wajib dijunjung tinggi dan diutamakan sebagaimana amanat Sumpah Pemuda 1928 yang kini dinyatakan secara legal pada pasal 25 UU no 24 tahun 2009.
Kata Dadang ada beberapa pembahasan dalam kongres bahasa yang diikuti ,1.033 peserta dari seluruh provinsi dan atase pendidikan di luar negeri
Pembahasan itu antara lain pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, serta pengutamaan Bahasa Indonesia di ruang publik. Kemudian Bahasa sastra dan teknologi informasi, lantas ragam bahasa, sastra dan kekuatan dan kultural bangsa Indonesia.
Dalam kongres bahasa yang berlangsung selama tiga hari ini, juga ditandai peluncuran produk kebahasaan. Kamus Bahasa Indonesia Brile, buku bahasa dan peta bahasa. Serta pemberian penghargaan kepada penulis sastra serta Kepala Daerah yang berhasil mengamankan ruang publik dari bahasa.
Antara lain diberikan pada provinsi Jateng dan Sulawesi. Sedang untuk penulis penghargaan salah satunya diberikan kepada Akudiyat penyair dari Surabaya. (asm)