Mendikbud: Guru Harus Cermat Pilih Properti Pendidikan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy datang ke Probolinggo pada Minggu petang untuk menelusuri maksud dan tujuan pawai budaya anak-anak TK Kartika V yang menjadi kontroversi karena menampilkan anak-anak berbaju hitam dan bercadar yang membawa replika senjata.
"Setelah saya turun langsung dan mengecek di lapangan, sebenarnya karnaval anak-anak TK itu tidak ada yang luar biasa," katanya mengenai pawai anak-anak yang videonya sempat viral di media sosial itu.
Ia mengatakan video yang beredar di media sosial hanya fokus pada pasukan anak-anak bercadar yang membawa replika senjata.
"Kalau dilihat secara utuh, karnaval itu seperti karnaval biasa," katanya.
Ia menjelaskan pawai budaya yang digelar TK tersebut mengangkat tema perjuangan umat Islam dalam kemerdekaan Indonesia.
Berdasarkan penjelasan dari pengurus sekolah, properti yang digunakan anak-anak dalam karnaval itu merupakan properti lama dan sekolah tidak berniat mengarahkan anak-anak ke radikalisme yang berbahaya.
"Itu hanya kebetulan saja dan tidak terpikir dampaknya seperti ini," tuturnya.
Muhadjir mengatakan kementerian melakukan penelusuran supaya bisa menyampaikan kejelasan mengenai pawai TK tersebut. Kasus tersebut, ia menjelaskan, bisa menjadi pelajaran bagi semua sekolah dan guru supaya cermat dalam mendidik murid dan menggunakan properti dalam kegiatan sekolah, termasuk pawai.
"Kalau memang belum waktunya dikenalkan properti itu, sebaiknya dipertimbangkan masak-masak lebih dulu," katanya.
"Kalau memang belum waktunya dikenalkan properti itu, sebaiknya dipertimbangkan masak-masak lebih dulu," katanya.
Dia juga mengimbau semua kalangan pendidikan mewaspadai penyebaran ajaran radikalisme di sekolah-sekolah.
Kepolisian Resor Probolinggo Kota sebelumnya sudah mengundang pihak terkait menyampaikan keterangan pers mengenai pawai TK tersebut. Pawai Budaya dengan tema Bhinneka Tunggal Ika tingkat TK se-Kota Probolinggo yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Probolinggo untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-73 RI itu dilaksanakan pada Hari Sabtu 18 Agustus di Kota Probolinggo. Pesertanya 158 anak.
Kepala TK Kartika V Probolinggo Hartatik mengatakan sekolahnya mengangkat tema karnaval "Bersama Perjuangan Rasulullah untuk meningkatkan Iman dan Taqwa kepada Allah SWT". Pemilihan kostum cadar dan replika senjata pada anak-anak dari Taman Kanak-Kanaknya, menurut dia, dilakukan untuk menghemat biaya karena bisa memanfaatkan properti yang ada di sekolah.
"Kami tidak ada niat apa-apa, apalagi menanamkan jiwa kekerasan. Semua hanya niat pawai dengan memanfaatkan properti yang ada sehingga lebih hemat. Atas kejadian itu, saya meminta maaf kepada masyarakat. Kami berjanji untuk tidak mengulangi hal yang sama," katanya. (ant)