Festival Janadriyah Diplomasi Lunak Melalui Kebudayaan
Indonesia menjadi tamu kehormatan pada Festival Janadriyah ke-33 di Riyadh, Arab Saudi. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, mengatakan partisipasi Pemerintah Indonesia dalam Festival Janadriyah ke-33 ini merupakan salah satu upaya diplomasi lunak yang dilakukan Indonesia melalui kebudayaan.
"Misi kebudayaan ke Arab Saudi hanya salah satu yang sudah kita lakukan. Sebelumnya, kita juga sudah melakukan misi kebudayaan ke Azerbaijan, Belgia, dan Inggris," kata Mendikbud Muhadjir Effendy di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Arab Saudi di Riyadh, Sabtu 22 Desember 2018.
Muhadjir mengungkapkan terpilihnya Indonesia sebagai tamu kehormatan di Festival Janadriyah merupakan hasil kerja keras Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel.
"Misi kebudayaan ke Arab Saudi hanya salah satu yang sudah kita lakukan. Sebelumnya, kita juga sudah melakukan misi kebudayaan ke Azerbaijan, Belgia, dan Inggris," kata Mendikbud Muhadjir Effendy.
Menurut Muhadjir, Agus berhasil memotong mata rantai antrian supaya bisa berpartisipasi dalam Festival Janadriyah. Sebelumnya Indonesia tidak masuk dalam daftar negara yang akan menjadi tamu kehormatan Kerajaan Arab Saudi. Karena itu, persiapan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terbatas, di samping anggaran terbatas, waktunya juga sangat mepet.
Namun, berkat kerja sama yang baik antara Kemendikbud dengan KBRI untuk Arab Saudi, partisipasi Indonesia dalam Festival Janadriyah dapat dilaksanakan.
"Ini merupakan langkah besar Indonesia untuk mengisi acara yang sangat memiliki arti di Arab Saudi," kata Mendikbud melalui siaran pers yang dikirim pada ngopibareng.id, Minggu dinihari 23 Desember 2018.
Sementara itu, Agus Maftuh mengatakan terpilihnya Indonesia sebagai tamu kehormatan Festival Janadriyah sebagai irisan-irisan takdir diplomasi, yang semuanya sudah diatur oleh Allah," kata Dubes.
Festival Janadriyah adalah festival budaya dan warisan tahunan terbesar di Timur Tengah, yang diselenggarakan sejak tahun 1985. Festival Janadriyah ke-33 dibuka Raja Salman Bin Abdulaziz Al Saud pada Kamis malam waktu Arab Saudi yang akan berlangsung sampai 9 Januari 2019.
Dalam festival ini, Pemerintah Indonesia menampilkan keanekaragaman budaya Indonesia mulai dari seni batik, seni pencak silat, seni tari tradisional, seni ukir, seni membuat sketsa wajah, seni kaligrafi, dan kapal pinisi sebagai warisan budaya Indonesia tak benda. Selain itu, untuk menarik wisata asing berkunjung ke Indonesia, juga ditampilkan foto-foto tempat wisata di Indonesia, seperti Raja Ampat, Bali, Pulau Komodo, dan Danau Toba. (asm)