Mendikbud Disarankan Sowan ke NU dan Muhammadiyah
Muhaimin Iskandar, Wakil Ketua DPR RI Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) berharap Mendikbud Nadiem Makarim dapat akur dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Cak Imin, sapaan Muhaimin Iskandar juga meminta Mendikbud segera sowan atau berkunjung ke NU dan Muhammadiyah agar dapat terjadi suatu komunikasi yang menghilangkan kesalahpahaman selama ini.
"Saya minta kepada Mendikbud, datanglah ke Pengurus Besar NU, datanglah ke Muhammadiyah, setidaknya terjadi suatu komunikasi," kata Cak Imin, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa, di Jakarta, Jumat.
Menurut Muhaimin, pemerintah pasti memerlukan kerja sama dengan pemangku kepentingan atau stakeholders lain dalam bidang pendidikan.
Supaya terwujud apa yang dicita-citakan pemerintah yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam membangun kerja sama, tentu diperlukan kesepahaman. Untuk membangun kesepahaman itu, kata Cak Imin, penting untuk membangun silaturahmi dan berkomunikasi.
"Saya dukung Mendikbud untuk berbuat dan menata sungguh-sungguh pendidikan, tapi jangan lupa kita butuh persamaan," kata Cak Imin.
Cak Imin juga berharap Nadiem Makarim jangan dulu diganti atau terkena perombakan kabinet (reshuffle).
Menurut dia, Nadiem baru saja mulai bekerja menata pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik.
"Jangan dulu diganti, tapi Mendikbud, tolong turun. Komunikasi agar terselesaikan," kata Muhaimin Iskandar.
Seperti diketahui, NU dan Muhammadiyah menyatakan keluar dari Program Organasi Penggerak (POP) Kemdikbud pimpinan Mendikbud Nadiem Makarim. Penyebabnya, NU dan Muhammadiyah tidak sepakat dua yayasan milik perusahaan raksasa yaitu Tanoto Foundation dan Sampoerna Foundation juga masuk program ini, dan masing-masing akan mendapat bantuan dana sebesar Rp 20 miliar setahun. (ant/asm)