Mendikbud Bakal Rekrut Tenaga Profesional untuk Mengajar di SMK
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memastikan akan merekrut tenaga profesional yang berkarir di perusahaan untuk menjadi guru sekolah menengah kejuruan (SMK).
"Kami sudah ada kesepakatan dengan Bappenas, akan merekrut guru SMK terutama bersumber dari pegawai senior di perusahaan atau tenaga profesional," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy usai menyerahkan laporan keuangan 2017 di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta, Senin, 26 Februari 2018.
Para profesional yang kaya pengalaman tersebut akan diberikan pelatihan dan mengikuti ujian standar kompetensi, baru kemudian diberikan sertifikat mengajar.
"Perekrutannya akan dilakukan dalam waktu dekat. Untuk statusnya paling memungkinkan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK)," kata dia.
Perekrutan tenaga profesional itu bertujuan untuk mengatasi persoalan kekurangan guru produktif sebanyak 91.861 dengan rincian 41.861 di SMK negeri dan 50.000 di SMK swasta.
Selain akan merekrut guru dari kalangan profesional, Kemdikbud juga melanjutkan Program Keahlian Ganda (PKG). Melalui PKG, guru-guru mata pelajaran diberikan pelatihan selama satu tahun agar bisa mengajar mata pelajaran produktif. Pada 2018, akan dilatih sebanyak 16.000 guru adaptif untuk mengikuti PKG itu.
"Kemudian juga ada progam guru multisubjek," kata dia.
Guru multisubjek merupakan program yang mana guru harus mengajar lebih dari satu mata pelajaran. Menurut Muhadjir, baik guru dan dosen berada dalam Undang-undang yang sama, yakni UU Guru dan Dosen. Namun pada praktiknya terjadi perbedaan yang mencolok, yang mana guru hanya mengajar satu mata pelajaran, sementara dosen leluasa boleh mengajar lebih dari satu mata kuliah.
Namun saat hanya mengajar satu mata pelajaran, lanjut dia, kebutuhan guru pun meningkat dan mengalami beberapa persoalan lain, seperti kekurangan jam mengajar. (frd)