Mendengkur Saat Tidur Bisa Sembuh Jika Lidah Lebih Ramping
Lidah yang berukuran besar dan banyak mengandung lemak menyebabkan munculnya gangguan tidur, seperti mendengkur atau nafas dengan suara keras. Peneliti kini berupaya mencari program diet tepat untuk merampingkan lidah.
Apnoea adalah gangguan umum yang menyebabkan suara dengkuran yang nyaring, nafas yang berisik dan pergerakan yang tak beraturan saat tidur. Gangguan ini juga menyebabkan rasa kantuk sepanjang hari, sehingga berpengaruh pada kualitas hidup.
Mereka yang memiliki kelebihan berat badan atau leher yang besar atau amandel, lebih berpotensi mendapati gangguan tersebut.
Penelitian di Sekolah Medis Perelman, Universitas Pennsylvania, meneliti 67 orang yang menderita apnoea. Responden yang mengalami obesitas ini juga mengalami penurunan berat badan hingga 10 persen. Hasilnya gangguan apnoea pun turun hingga 30 persen.
Dengan melihat struktur pernafasan atas dari pasien, peneliti menemukan perubahan yang terjadi sehingga membuat gejala membaik.
Berat badan pasien yang turun menyebabkan berkurangnya ukuran otot rahang yang berfungsi mengontrol gerakan mengunyah pada dua jalan keluar masuknya udara.
“Sekarang kami tahu, lidah yang berlemak adalah faktor risiko yang menyebabkan gangguan apnoea, dan gejala akan berkurang jika lemak berkurang,” kata peneliti dari Sekolah Medis Perelman, Philadelphia, Dr Richard Swab, dikutip dari Bbc.com,Minggu 12 Januari 2020.
Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal American Journal of Respiratory and Critical Care Medicien.
“Kami tahu jika berkurangnya berat badan penting dan mampu mengurangi penyempitan jalan udara di sistem pernafasan bagian atas,” kata Dr Nick Hopkinson, Direktur Medis Yayasan British Lung.