Mendengar Takbir Tidak pada Tempatnya, TGB Zainul Majdi Prihatin
TGB Zainul Majdi menyatakan kekhawatirannya atas penggunaan kalimat takbir yang tidak sesuai tempatnya.
TGB mengungkapkan bahwa segala hal harus digunakan sesuai tempatnya, khususnya hal baik seperti ucapan takbir. Hal inilah yang diajarkan oleh para guru-gurunya.
"Dulu, para guru kami mengajarkan bahwa setiap ucapan ada tempatnya. Terkhusus ucapan yang diajarkan agama," kata mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui akun Facebook resminya, dikutip ngopibareng.id, Minggu 21 Juli 2019.
Takbir, misalnya, selain dalam ritual ibadah yang dicontohkan Rasul yang mulia, juga dilantunkan saat hari raya, menerima kabar gembira, atau mendapat apa yang diharapkan.
Itu pun dengan adabnya: khusyuk, tenang dan suara yang baik.
Sekarang, kita sering mendengar takbir tidak pada tempatnya.
Saat perhelatan politik, takbir.
Memuji diri sendiri, takbir.
Menghujat orang lain, takbir.
Menyebar fitnah dan berita bohong, takbir.
Menebar kebencian dan kerusuhan, takbir.
Takbir bukan mainan. Mari muliakan ucapan itu dengan menempatkannya pada tempatnya.
Takbir: mengagungkan ALLOH. Bukan mengagungkan hawa nafsu, diri sendiri atau kelompok. (adi)