Mendagri Nilai Waktu Kampanye Pemilu 2019 Terlalu Lama
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan masa kampanye dalam pemilu 2019 saat ini terlalu lama. Akibatnya, rentang waktu yang lama ini bisa memicu terjadinya banyak hoax hingga fitnah dari kedua kubu pendukung masing-masing pasangan calon (paslon).
"Masa kampanye ini terlalu lama ya. Mungkin nanti di tahun 2024 bisa lebih dipersingkat, mudah-mudahan," ujar Tjahjo dalam kuliah umum 'Partisipasi Masyarakat Kampus Dalam Pemilu Untuk Memperkuat Nilai Kebangsaan' di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Selasa, 2 April 2019.
Menanggapi berapa lama waktu ideal dalam kampanye, Tjahjo Kumolo menilai waktu satu bulan saja sudah cukup untuk kampanye. Namun, ia menyerahkan sepenuhnya hal ini kepada anggota DPR nantinya.
"Kami akan mengusulkan satu bulan, tapi nanti itu tergantung anggota DPR yang baru. Waktu yang lama juga akan membuat jenuh nanti," katanya.
Menurut Tjahjo, masa kampanye yang sempat memanas ini, kini sudah mulai mereda. Pasalnya sudah mendekati masa tenang dan pemilihan yang akan berlangsung pada 17 April 2019 mendatang.
Ia juga berharap agar seluruh masyarakat saling mengingatkan agar tidak terjadi lagi fitnah atau ujaran kebencian di hari-hari mendekati hari H Pemilu.
"Sekarang kan sudah mulai cooling down mendekati Pemilu. Ya mari kita saling mengingatkan untuk tidak menyebar hoax dan kebencian di masa kampanye yang tinggal sebentar ini," tambahnya.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menetapkan masa kampanye selama lima bulan. Terhitung sejak 23 September 2018 hingga 13 April 2019. Sedangkan untuk kampanye model rapat umum dan iklan di media massa ditetapkan mulai tanggal 24 Maret sampai 13 April. (pts)
Advertisement