Mendag: Larangan Impor Hewan Hidup dari China Hanya Sementara
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan bahwa pelarangan impor hewan hidup dari China untuk masuk ke Indonesia hanya kebijakan sementara sampai wabah virus Corona mereda.
"Jadi kita akan evaluasi. Per bulan kita evaluasi, kalau kondisinya memang begini, kita kembalikan seperti semula, jadi kalau kondisi normal, kita akan kembalikan lagi," kata Agus di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.
Agus menyampaikan hal tersebut pasca pernyataan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bahwa pemerintah Indonesia melarang impor hewan hidup yang berasal dari China menyusul merebaknya virus corona di negara tersebut.
"Sedang disiapkan peraturan menterinya, tapi sesuai arahan dan putusan rapat terbatas kemarin, kita keluarkan segera," tambah Agus.
Impor hewan hidup yang dilarang menurut Agus adalah hewan liar.
"Sementara kan yang distop hewan liar, impor-impor itu biar amanlah ya, ada hewan tertentu saja. Semua yang berkaitan otomatis bisa saja, hewan peliharaan dibawa kan bisa, nanti kita buat daftar karena ada kaitannya dengan kode HS impor," ungkap Agus.
Hewan yang diimpor dari China menurut Agus antara lain kura-kura dan ular.
"Ada tapi volume tidak banyak tapi semacam itu. Hewan yang hidup, kalau yang lain tetap," tambah Agus.
Sementara hewan yang sudah diolah, Indonesia tetap membuka keran impor.
"Kalau pengolahan kan sudah melalui proses hilirisasi, jadi tidak ada masalah," kata Agus.
Kebijakan pemerintah laint terkait merebaknya virus corona ini adalah penghentian sementara penerbangan langsung dari dan ke China daratan sejak Rabu (5/2) pukul 00.00 WIB.
Pemerintah juga akan membatasi semua pendatang yang baru tiba dari China daratan dan mereka yang sudah berada di sana selama 14 hari tidak diperbolehkan untuk masuk maupun transit di Indonesia. Masih ada juga kebijakan penghentian sementara bebas visa kunjungan maupun visa "on arrival" untuk warga China daratan serta meminta WNI untuk sementara tidak melakukan perjalanan ke China daratan.
Hingga saat ini, lebih dari 25.400 orang terkonfirmasi positif virus corona di lebih dari 20 negara, termasuk China.
Data terbaru Komisi Kesehatan Nasional China menyebut 490 orang meninggal akibat virus corona di wilayah China daratan. Jumlah korban tewas bertambah setelah ada laporan 65 kematian baru di Provinsi Hubei, pusat wabah ini.
Dua orang lainnya meninggal akibat virus corona di Hong Kong, yang merupakan Wilayah Administrasi Khusus, dan di Filipina. Secara global, total 492 orang tewas akibat wabah virus corona.