Mencicipi Pedasnya Tahu Tek Gondang Pak Jiono Legendaris di Mojokerto
Tahu tek merupakan salah satunya makanan legendaris khas Kota Surabaya. Hidangan yang terdiri dari tahu goreng yang disajikan dengan saus kacang pekat campuran petis, potongan timun, tauge (cambah), lontong, serta telur dadar.
Ada yang mengatakan asal-usul kuliner tahu tek karena penjualnya memukul wajan dengan garpu atau benda logam lainnya, sambil mendorong gerobak, sehingga terdengar bunyi “tek-tek”. Selain itu, bunyi gunting untuk memotong isian tahu tek yang terdengar bunyi “tek-tek”.
Tak hanya di Surabaya, tahu tek juga sudah banyak dijual di daerah lain. Salah satunya di Mojokerto. Tahu Tek Pak Jiono berlokasi di Desa Pugeran, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto.
Usaha kuliner ini digeluti Pak Jiono sejak 2008 silam. Awalnya ia dagang keliling. Namun berjualan keliling tak semudah dibayangkan Pak Jiono.
Akhirnya, ia dan istri memutuskan untuk berjualan di depan rumah. Buat pembeli yang ingin makan di tempat, Pak Jiono mempersilakan pembelinya masuk dalam rumah.
“Sebelum saya menetap berjualan di rumah, saya berkeliling dulu ternyata sepi pembeli. Akhirnya, saya bertekad dengan istri berjualan di depan rumah dulu, makin ramai saya giring masuk dan makan di dalam rumah," cerita Pak Jiono.
Dari rumah tersebut, tahu tek ini laris manis. Pelanggan tak hanya dari para tetangga tetapi juga orang-orang yang lewat depan rumah Pak Jiono sengaja mampir untuk mencicipi sepiring tahu Tek pedasnya.
Pembelinya dari kalangan muda-mudi hingga orang tua.
Selain tahu tek, menu lain yang dijajakan Pak Jiono adalah tahu telur dan tahu campur. Sedangkan untuk minumannya ada es teh dan teh hangat.
"Saya udah langganan bertahun-tahun beli tahu tek di sini, pernah saya coba tahu tek lain namun balik lagi karna bumbunya itu loh yang enak mbak, jadi ya lidah saya nyamannya di sini," ujar Ibu Sri.
Tahu tek Pak Jiono makin malam makin ramai pembeli. Kenangan itu sebelum pandemi COVID-19. Racikan bumbu kacang dan petis dengan level pedas ciri khas Pak Jiono, membuat tahu tek-nya belum ada yang menandingi di kawasan Gondang.
"Buka warung sampai pukul dua pagi," ujarnya.
Tetapi semua itu luntur ketika pandemi COVID-19 berlakukan jam malam dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Saat itu kondisi perekonomian jadi korban.
Namun demikian, kondisi perekonomian kembali pulih usai pandemi COVID-19. Pelanggan Pak Jiono balik lagi. Bahkan, ada pembeli baru yang berdatangan.
Lokasi parkir yang terbatas membuat para pelanggannya membeli tahu tek dibungkus. Mereka pilih makan di rumah karena tak kebagian tempat makan. Pengguna mobil bisa parkir untuk dua sampai tiga kendaraan karena posisinya mepet dengan jalan raya.
Tahu Tek Pak Jiono ini buka mulai pukul 18.00 sampai 23.00 WIB.