Mencicipi Manisnya Bisnis Cokelat Tsabitah Chocolate
Siapa yang tak suka penganan olahan biji kokoa, yang populer dengan nama cokelat. Bila ditotal, di dunia ini, bisa saja ada ribuan makanan dan minuman yang disajikan dengan berbahan dasar cokelat.
Salah satunya ialah varian cokelat praline dengan merek Tsabitah Chocolate, besutan Diah Ayu, asal Surabaya ini. Untuk membuat cokelat praline, Diah Ayu melelehkan cokelat batangan kemudian dicampur dengan bahan lainnya sehingga menghasilkan cokelat yang istimewa. Selanjutnya dimasukan ke dalam cetakan yang telah disiapkan dan jadilah cokelat praline. Penampilannya menarik dan warna warni.
"Untuk pewarnaannya saya menggunakan pasta warna makanan, jadi aman untuk dikonsumsi," ujar wanita berjilbab ini.
Usaha cokelat ini dimulainya bertahun yang lalu. Saat itu, awalnya, ia memproduksi cokelat hanya sesuai pesanan saja. Hal itu terus dilakoninya selama empat tahun. Barulah saat memasuki tahun ke lima ia berani memproduksi Tsabitah Chocolate untuk dipasarkannya secara luas.
"Awalnya dulu gak terlalu serius. Saya buat untuk souvenir pernikahan saja, sambil bantu kakak yang buat kue. Juga waktu momen-momen tertentu seperti lebaran, itu saya jalani selama empat tahunan," kata dia.
Di tiap momen-momen tertentu itu, dengan modal Rp. 10 juta, ia bisa meraup keuntungan bersih Rp. 25 juta hingga Rp. 32 juta.
Merasa bisnisnya akan menguntungkan, di tahun ke lima, Diah Ayu mulai mencari cara agar Tsabitah Chocolate bisa menembus pasar, beberapa toko kemudian dimintanya untuk mau dititipi cokelatnya.
Karena cokelat olahannya ini memakai bahan-bahan yang aman dan sehat untuk dikonsumsi, Tsabitah Chocolate tak hanya diteroma oleh toko, tapi juga bisa diterima digerai-gerai apotek.
"Saya titip, kalau laku saja bayarnya, dengan harga mulai Rp 5.000, kalau di sekolah malah gak laku, di mall juga susah, yang paling banyak laku malah di apotek," kata ibu empat orang anak ini.
Menjadi binaan Semen Indonesia
Di tahun 2015, berkat ajakan dari rekannya, akhirnya Diah Ayu memutuskan bergabung menjadi Usaha Kecil Menengah (UKM) binaan PT. Semen Indonesia.
"Saya dua kali dapat bantuan pinjaman modal yang sangat lunak dari Semen Indonesia. Dari pinjaman itu, saya bisa menambah peralatan produksi saya," kata dia.
Selain modal, Diah Ayu mengaku,seringkali ia juga diberi kesempatan mengikuti pameran UKM yang diselenggarakan Semen Indonesia. Meski pameran yang diikutinya hanya berlangsung di sektar Surabaya dan Gresik saja, menurutnya hal itu sudah sangat membantunya membuka jaringan kepada toko-toko yang kemudian mau dititipi produk Tsabitah Chocolate-nya.
"Dulu sebelum ikut binaan, hanya 40 toko yang saya titipi, tapi stelah ikut pameran, sekarang total ada 100-an toko yang saya titipi," ujarnya
Kini, usaha Diah Ayu perbulannya bisa meraup keuntungan bersih sebesar Rp. 6 juta-Rp. 5 juta, secara stabil. Belum lagi bila ada momen besar tahunan seperti Idul Fitri, Natal dan Valentine.
Dukungan keluarga
Diah Ayu mengaku, awalnya, ia mempunya tiga orang karyawan, namun, karena merasa tak cocok kini semua produksinya ia tangani sendiri dengan dibantu oleh suaminya Samsul Arif, dan empat orang anaknya.
"Suami juga kebetulan pelukis, jadi waktu luangnya banyak bisa bantu saya. Kalau anak-anak, saya gak maksa, seluangnya waktu mereka saja." kata Diah Ayu.
Mau mencicipi cokelat cantik ini? Tasbitah Cokelat kini bisa anda temukan di beberpa toko yang tersebar di wilayah Surabaya dan Gresik. (frd)