Menceritakan Pekerjaan Orang Tua, Penghargaan kepada Pemberani
Dalam situasi genting, lelucon diperlukan untuk mencairkan suasana. Ketegangan harus mendapat keseimbangan dengan lahirnya humor.
Maka ketika terjadi suatu bencana, hadirlah para relawan. Itu bagian dari keseimbangan hidup: saling menolong dan saling membantu kepada sesama.
Mari kita simak humor berikut ini, agar tetap rileks dalam aktivitas sehari-hari. Tentu saja, tujuan utama kita tetap bahagia.
Menceritakan Pekerjaan Orang Tua
Amrin Pembolos kecil berada di kelas. Ketika itu, seorang guru mengumumkan bahwa mereka akan mencoba sesuatu yang berbeda untuk membantu semua orang saling mengenal satu sama lain sedikit lebih baik, dan untuk membantu ejaan mereka.
Dia menjelaskan, "Saya ingin Anda untuk berdiri dan memberi kita pekerjaan ayahmu, mengejanya, dan mengatakan satu hal yang ia akan beri kepada kita semua jika dia ada di sini hari ini."
Siswa pertama mengangkat tangannya untuk menjadi sukarelawan.
"Marcy," kata guru. "silakan maju."
Marcy menjawab, "Ayah saya adalah bankir. B-A-N-K-I-R. Dan jika dia ada di sini hari ini, ia akan memberi kita semua uang koin yang baru dan mengkilap."
Guru berkata, "Sangat bagus, Marcy, siapa yang ingin maju berikutnya?"
Firman berdiri dan mengumumkan, "Ayah saya adalah koki. K-O-K-I. Dan jika dia ada di sini hari ini, ia akan memberi kita semua kue yang baru dipanggang."
"Sangat baik," guru kepada Firman.
Amin berikutnya, dan dia berkata, "Ayah saya adalah seorang akuntan. AK, emm, ACK, apaya..."
Sebelum dia bisa mencoba mengeja sekali lagi, guru memotongnya dan menyuruhnya untuk duduk kembali dan berpikir tentang hal itu untuk sementara waktu. Ketika dia pikir dia tahu bagaimana mengeja itu, dia bisa berdiri kembali dan coba lagi.
Syaiful kecil mengangkat tangannya dengan semangat dan berharap untuk diakui oleh guru. Guru meminta Johnny maju.
Syaiful mengatakan, "Ayah saya adalah bandar. B-A-N-D-A-R. Dan jika dia ada di sini hari ini, ia akan memberi kita semua taruhan 20:1 bahwa Jeff tidak akan pernah bisa mengeja 'Akuntan'."
Penghargaan Kepada Pemadam Kebakaran Pemberani
Sebuah kota kecil mengalami kebakaran lahan dan mereka mencoba memadamkan api dibantu pemadam kebakaran dan relawan lokal.
Api itu terlalu besar sehingga mereka akhirnya meminta bantuan dari kota sebelah. Truk pemadam kebakaran mereka datang dengan cepat, melaju dengan cepat menuju ke arah api, lalu berhenti tepat di dekat kobaran api. Pemadam kebakaran melompat keluar dari truk dan segera bekerja memadamkan api. Cat di truk pemadam itu mulai mengelupas, karena mereka begitu dekat dengan api. Tetapi, dengan segera mereka dapat mengendalikan kobaran api.
Setelah api itu padam, orang-orang kota kecil itu sangat terkesan dengan pekerjaan pemadam kebakaran kota sebelah dan mereka memutuskan untuk memberi mereka hadiah. Walikota memberikan kepada kepala pemadam kebakaran selembar cek senilai Rp50 juta. Kemudian ia bertanya kepada kepala regu pemadam kebakaran mengenai apa yang akan dia lakukan dengan uang itu.
Kepala regu pemadam itu menjawab, "Hal pertama yang kami akan lakukan adalah memperbaiki rem pada truk pemadam kebakaran..."
Advertisement