Mencerahkan Semesta Spirit Utama Muhammadiyah Majukan Indonesia
Seruan Al-Quran bahwa umat Islam harus menjadi rahmat bagi semesta alam. Cita-cita ini, yaitu memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta, melampaui kerja-kerja amaliyah fisik.
"Sebab misinya ialah membangun peradaban dan keadaban luhur. Sebagaimana dalam hadits disebutkan bahwa risalah Nabi SAW adalah untuk menyempurnakan akhlak," tutur Ketua Umum PP Muhammadyah, Haedar Nashir.
Demikian disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam Milad Muhammadiyah ke-113 dan Semarak Muktamar Muhammadiyah yang diselenggarakan Rumah Sakit Umum (RSU) Aminah, Blitar, Jawa Timur.
Dalam sejarahnya, misi kerisalahan Nabi SAW mampu mengubah masyarakat jahiliyah dari penyembah berhala kemudian bertauhid kepada Allah hanya dalam tempo 23 tahun. Bahkan Tak sulit membayangkan bagaimana masyarakat Arab pra-Islam yang misoginis dan dikenal sering mengubur hidup-hidup anak perempuan, setiba diperintah melakukan pesta syukuran (‘aqiqah) atas kelahiran anak perempuan. Semua itu berkat risalah pencerahan yang dilakukan oleh Nabi SAW.
Berniaga Halal dan Tayyib
“Masyarakat Arab yang pagan, yang musyrik, berubah menjadi masyarakat yang tauhid. Dengan tauhid ini ada implikasi dan konsekuensi yang sangat luas dalam seluruh kehidupan. Menghapus praktik-praktik ribawi kemudian berniaga secara halal dan thayyib,” terang Haedar.
Kehadiran Islam di Indonesia yang terdiri dari para mujahid dakwah, saudagar, para wali, dan lain-lain telah memberikan kontribusi positif untuk perkembangan bangsa. Mereka menyebarkan Islam dengan cara-cara yang damai dan bersahaja. Hampir tidak ada catatan kekerasan dalam penyebaran Islam di Nusantara. Karenanya, para pendahulu telah mewariskan fondasi keberagamaan yang kuat namun tetap toleran dan menjunjung tinggi akhlak mulia.
“Ini fondasi penting bahwa Indonesia tegak dan merdeka karena perjuangan umat beragama dan mayoritas muslim, selain untuk mengusir penjajah tapi mereka juga meletakan fondasi dasar keberagamaan,” kata Haedar.
Milad dan Muktamar ke-48
Selain milad, Muhammadiyah dalam waktu dekat akan menyelenggarakan Muktamar di Surakarta pada November nanti. Tema yang diangkat adalah Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta.
Menurut Haedar, tema ini dipilih tidak dalam rangka unjuk kebolehan melainkan sebagai penanda sejarah bahwa persyarikatan masih memiliki semangat pantang menyerah untuk terus memajukan bangsa dan mencerahkan semesta.
“Tema ini bukan untuk keren-kerenan, tetapi melambangkan dan menandakan spirit, jiwa, perjuangan Muhammadiyah yang selalu hadir untuk memajukan bangsa dan mencerahkan semesta,” ucap Haedar.
Milad Muhammadiyah merupakan momentum untuk mengenang jejak perjuangan KH. Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah Dahlan serta generasi awal persyarikatan. Tidak hanya untuk dikenang, namun perjuangan para pendiri Muhammadiyah juga harus turut diperas pelajarannya untuk diaplikasikan dalam realitas kehidupan sehari-hari.
Advertisement