Mencari Teman Ada Resepnya, Lho! Ini Petunjuk Al-Hikam
“Dalam sebuah forum pengajian, saya sempat mendengar bahwa mencari teman dalam pemahaman agama, berbeda dengan pergaulan sehari-hari. Ustadz, apakah ada jalan atau konsep yang baik sesuai petunjuk agama? Mohon penjelasannya!”
Demikian masalah diajukan Hartono Aminan, warga Pabean Surabaya pada ngopibareng.id.
Untuk menanggapi hal itu, berikut penjelasan Ustadz M. Ilham Zubair Nawawie (Rais Syuriah MWC NU Wiyung Surabaya). Berikut tausiyah lengkapnya:
Imam Ibnu Atha'illah as-Sakandari tdk henti-hentinya berkontribusi dalam hal agama. Tanpa kenal lelah beliau terus berupaya untuk menorehkan karya-karya emasnya dengan tujuan supaya menjadi wasilah bagi segenap umat Islam dipenjuru dunia dlm menekuni aktifitas spritualnya menuju Tuhannya
Di antara petuah beliau yang patut dijadikan referensi adalah dawuh beliau yang tertuang dalam karyanya yang sangat populer (Syarah al-Hikam):
لاتصحب من لاينهضك حاله ولايدلك على الله مقاله
"Jangan berteman dengan orang yang tingkah lakunya tidak membangkitkan semangat taat kepada Allah, dan kata-katanya tidak bisa menunjukkan engkau ke jalan Allah"
Dalam mencari seorang teman, kita harus memilih dengan cermat, karena teman bisa mempengaruhi diri kita. Bila teman kita baik, maka kita pun akan menjadi baik.
Sebaliknya jika teman kita jahat, walaupun kita orang yang baik, lama kelamaan kita akan terpengaruh dan mengikutinya.
Oleh karenanya, carilah teman yang dapat membangkitkan semangatmu utk taat beribadah kepada Allah dan memberikan nasehat serta mengingatkanmu bila engkau berbuat kesalahan.
Imam Sahl bin Abdullah dawuh: barhati-hatilah (jangan) berteman dengan tiga macam manusia, yaitu: Pemerintah yang kejam, ahli Qurra' yang selalu mencari muka, dan orang tasawuf gadungan (yang bodoh tentang hakikat tasawuf).
اللهم اعناعلى ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
اللهم صل على سيدنامحمد
Demikian, wallahu a’lam bisshawab.
الفقيرمحمدالهام زبيرنووي
"Imam Ibnu Atha'illah as-Sakandari tdk henti-hentinya berkontribusi dalam hal agama. Tanpa kenal lelah beliau terus berupaya untuk menorehkan karya-karya emasnya dengan tujuan supaya menjadi wasilah bagi segenap umat Islam dipenjuru dunia dlm menekuni aktifitas spritualnya menuju Tuhannya".
Advertisement