Mencari Penerus Chris John, Ring Tarkam Gelar Audisi Tinju Mahasiswa
Besar dari dunia tinju, Chris John bercita-cita memiliki petinju yang akan meneruskan kiprahnya di dunia olahraga adu jotos kelas dunia ini. Pasalnya, ia tertantang untuk mencetak jagoan di ring tinju yang kelak akan bersinar di dunia internasional.
Seperti diketahui, Chris John memulai kariernya di ring tinju profesional sejak duduk di bangku kuliah, yakni di usia 19 tahun. Chris kemudian menunjukkan bakat besarnya dan menjadi juara dunia pada 2003.
Legenda tinju Indonesia itu lantas gantung sarung tinju sebelas tahun lalu. Tepat setelah kehilangan gelar juara dunia kelas bulu yang sembilan tahun ia genggam, sejak 2003 dan berakhir pada 2013.
Kini, Chris John sudah tidak lagi naik ring. Namun tak jauh dari dunia tinju yang telah membesarkan namanya dengan terus mencari bibit potensial dari kalangan mahasiswa. Maklum, pria berusia 44 tahun itu mengawali karier di tinju profesional sejak kuliah, sehingga Chris ingin kembali menggelorakan ring tinju bagi mahasiswa.
Dari kota Surabaya, mantan juara dunia kelas bulu versi WBA itu, membawa bendera PT Chris John Indonesia dan Projab Sport mencari bakat tinju dari kampus melalui event bertajuk Ring Tarkam. Digelar di Maspion Square Surabaya, 11 Mei 2024, ajang ini akan diikuti sebanyak 52 petinju dari 22 kampus di Jatim.
Total, akan ada sebanyak 26 partai mahasiswa yang dipertandingkan dalam ajang Ring Tarkam ini. Selain 26 partai mahasiswa, Ring Tarkam pun mempertandingkan empat partai lain yang tidak kalah bergengsi.
Termasuk duel sengit yang mempertemukan antara mantan petinju juara di kelas ringan UBO Intercontinental Roy Tua Manihuruk menghadapi Wanphichit Siriphana. Dia didatangkan langsung dari Thailand untuk memanaskan partai puncak Ring Tarkam.
Dengan menonton langsung duel Roy Tua melawan Wanphichit, diharapkan para petinju dari kalangan mahasiswa bisa mendapatkan edukasi contoh pertarungan di atas ring yang sesungguhnya.
Selain laga puncak itu, duel debut pro akan dijalani petinju dari sasana AP Boxing Surabaya Adam Frey, menghadapi petinju dari sasana KPJ Bulungan Boxing Camp Jaksel, Rikky Nainggolan,
Sementara, dua partai tambahan RING TARKAM lainnya diikuti influencer. Yaitu partai yang mempertemukan Bang Arik menghadapi Saleh Curik, dan di partai lainnya Bimbim Mafia Pentol berhadapan dengan Ratu Bidadari.
Spesialnya promotor ajang Ring Tarkam ini pun masih duduk di bangku kuliah dan berusia 20 tahun. Ring Tarkam ini jadi debut bagi Muhammad Gibran Cahyanging Pengeran sebagai promotor tinju.
Gibran bahkan bisa jadi promotor tinju termuda dalam sejarah tinju di Indonesia! Selain Gibran, co-promotor Ring Tarkam Haykal Muhammad sekarang masih duduk di bangku kuliah.
’’Dari Ring Tarkam saya dan Chris John mencari petinju bibit unggul. Terutama dari kalangan mahasiswa,’’ sebut Gibran yang saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa semester 4 di jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga, Surabaya, itu.
Indonesia terutama Surabaya dan Jatim, kata Gibran, tidak kekurangan stok bibit unggul di ring tinju nasional. Namun yang masih kurang hanyalah wadah petinju-petinju bibit unggul itu dalam berkompetisi. Ring Tarkam yang akan jadi wadahnya.
Setelah menggelar ajang di Surabaya, Ring Tarkam rencananya bakal berlanjut ke kota lain di Jateng, Jabar, DKI Jakarta, dan Bali. ’’Kami berharap bisa mempertemukan petinju-petinju bibit unggul dari seluruh Indonesia,’’ imbuh anak ketiga Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko itu.
CEO PT Chris John Indonesia, Longines Roger Tamio, menyebut Ring Tarkam ini bisa jadi bukti sumbangsih Chris John untuk perkembangan tinju Indonesia saat ini. ’’Mencari petinju juara dunia seperti dirinya (Chris John, dan menemukan sosok promotor muda yang juga seperti dirinya,’’ harapnya.
Ajang Ring Tarkam sendiri pun mendapat dukungan penuh dari Walikota Surabaya Eri Cahyadi. Beliau menyebut ajang ini sebagai event yang positif untuk anak-anak muda dalam mengekspresikan dirinya lewat tinju.
Diharapkan dengan penyelenggaraan Ring Tarkam bisa mendongkrak prestasi tinju di Jatim. Khususnya di Kota Surabaya.
Advertisement