Mencaci Melaknat itu Madzhab Iblis, Pesan Habib Umar al-Hafidz
Al-Habib Umar bin Hafidz, di antara ulama dunia, yang sayang terhadap Islam di Indonesia. Karena itu, ulama Ahlussunnah Waljamaah asal Yaman ini menjadi rujukan bagi para ulama dan kiai pesantren di Indonesia.
Berikut tausiyah ngopibareng.id menghadirkan tausiyah Habib Umar bin Hafidz tentang persoalan yang berkembang di masyarakat akhir-akhir ini:
Rasulullah dan pewarisanya bukan pelaknat dan bukan pencaci. Di hadapan kita ada qudwah (teladan).
Rasulullah Saw. bersabda: “Seorang mukmin tidak melaknat, menuduh dan berkata keji.” “Aku tidak diutus sebagai pelaknat ataupun berteriak-teriak di pasar.”
Baginda Rasulullah bukan pencaci, bukan pula pelaknat. Begitu juga dengan pengikut baginda dari kalangan ulama, tidak ada diantara mereka pelaknat yang suka melaknat orang.
Bukan juga pencaci, yang mencaci bahkan terhadap orang awam. Apalagi terhadap para ulama, terlebih lagi para sahabat Nabi dan tabi’in. Mereka para sahabat dan tabi’in adalah sebaik-baik penghargaan, asas kehormatan.
"Dakwah yang baik dan benar tidak ada caci maki sama sekali. Rasullullah SAW tidak diutus untuk mencaci dan memaki."
Dakwah yang baik dan benar tidak ada caci maki sama sekali. Rasullullah SAW tidak diutus untuk mencaci dan memaki.
Tidak pula seorang wali Allah bertugas untuk mencaci atau memaki. Tidak pula berdiri hakikat ilmu dengan caci maki sama sekali!
Tidaklah berdiri suatu madzhab dengan caci maki kecuali madzhab iblis dan madzhab pengikut iblis, pada setiap waktu dan masa.
Merekalah yang terbiasa meneruskan tradisi caci maki terhadap manusia, melaknat manusia, memancing emosi dan menanam kebencian di antara umat Islam.
Adapun para Nabi, para ulama dan para wali, mereka menebar kasih, menyebar persaudaraan, menyebarkan akhlaq, menyebarkan kesucian hati, menyebarkan sikap menghargai, selalu menetapkan batasan, mengekang hawa nafsu, bersifat sabar dan menahan amarah.
Inilah jalan yang ditempuh para nabi, para wali, para ulama’ dan orang-orang sholeh.
Wallahu a’lam.
*) Sumber: Pondok Habib