Menanti Penebusan Ducati dan Yamaha di MotoGP Assen
Balapan MotoGP 2019 telah tiba di Assen, Belanda. Setelah Marc Maques untuk kesekian kalinya meraih podium teratas, serta insiden tabrakan masal yang disebabkan oleh Jorge Lorenzo, Ducati dan Yamaha disebut-sebut berambisi menebus kegagalan mereka.
Melihat tipikal Sirkuit Assen yang pendek dan memiliki banyak tikungan, tampaknya Sirkuit ini cukup ramah bagi Yamaha yang dikenal memiliki kelincahan. Valentino Rossi dan Maverick Vinales adalah dua pembalap Yamaha Monster Energy yang bertekad untuk menjadi yang tercepat di sirkuit ini.
Namun Andrea Dovizioso tak ingin kembali gagal. Rider Italia yang menunggangi Ducati ini menebar optimisme meski ia mengakui sirkuit ini bukanlah favoritnya. Namun, tertinggal 37 poin dari Marquez yang memuncaki klasemen pembalap, Dovizioso, tak ingin semakin tertinggal dari pesaing utamanya itu.
Mengutip Tuttomotoriweb, tak sedikit yang meyakini Yamaha akan berjaya. Pasalnya, Valentino Rossi sangat menyukai sirkuit tersebut karena sesuai dengan karakter motornya. Tapi untuk memprediksi siapa yang akan memenangi balapan di Assen tentu sangatlah sulit.
Apalagi sebelum insiden di Montmello terjadi, hampir semua motor, baik Honda, Ducati, Yamaha sebagai tiga tim tradisional yang selalu bersaing di depan, Suzuki dengan Alex Rins, serta Fabio Quartararo dari Yamaha SRT juga sangat kompetitif.
Pada balapan MotoGP Assen tahun lalu, Marquez tampil sebagai juara setelah finis terdepan. Ia mengalahkan pembalap Suzuki, Alex Rins dan Maverick Vinales yang berada di urutan kedua dan ketiga. Sementara Rossi gagal naik podium setelah hanya finis di posisi kelima. Ia gagal mengulangi pencapaiannya di musim sebelumnya (2017) saat dirinya menjadi juara di sirkuit ini.
Assen sendiri merupakan sirkuit terpendek dibanding semua sirkuit MotoGP. Memiliki panjang lintasan 487 meter, Assen mempunyai 6 tikungan ke kiri, dan 12 tikungan ke kanan dengan lebar lintasan 14 meter.
Dengan ambisi besar yang diusung semua bintang MotoGP, balapan di Sirkuit ini bisa jadi berlangsung sengit. Tentu saja dengan asumsi tidak terjadi kecelakaan yang melibatkan mereka di awal-awal balapan.
Advertisement