Menanti Kiprah Timnas Indonesia U-19 di Piala Asia
Timnas Indonesia boleh saja lolos ke putaran final Piala Asia U-19 dengan status juara Grup K. Namun, tidak ada jaminan mereka akan melangkah lebih jauh saat tampil di putaran final.
Bila mengukur kekuatan Timnas U-19 Indonesia saat ini, tak akan mudah bagi anak buah Indra Sjafri untuk melaju ke fase berikutnya. Sebab, tim-tim kuat siap mengganjal kiprah mereka di turnamen tersebut.
Sebut saja Korea Selatan. Tim tersukses di turnamen ini dengan koleksi 12 trofi ini berpotensi berada satu grup dengan timnas Merah Putih. Selain itu juga dua musuh bebuyutan di Asia Tenggara, Malaysia dan Vietnam.
Kalau pun tidak berada satu grup dengan ketiga tim itu, masih ada sederet tim lain yang akan menjadi batu sandungan bagi anak buah Shin Tae-yong, seperti tuan rumah Uzbekistan, Arab Saudi, Jepang, dan banyak tim lain yang memiliki tradisi kuat di gelaran tersebut.
Peringatan dini sudah mereka terima ketika menggelar uji coba selama masa pemusatan latihan di Chiang Mai, Thailand, pada Januari 2020 lalu. Setidaknya, dari lima kali uji coba, tim besutan Shin Tae Yong itu megalami empat kekalahan dengan skor telak, dan hanya sekali memetik kemenangan tipis.
Timnas Indonesia U-19 kalah dua kali dari Seongnam FC 0-4 dan 1-4, Busan IPark 1-5, dan Kyung Hee University 0-2. Satu-satunya kemenangan diraih Garuda Muda di laga terakhir lawan Kyung Hee University dengan skor 2-1.
Tentu saja, ada banyak catatan dari serangkaian uji coba tersebut. Meski tak dijelaskan secara gambling oleh sang pelatih, kondisi fisik para pemainnya musti ditingkatkan. Setidaknya, hal itulah yang tergambar selama menjalani latihan terpusat di Cikarang pada Januari 2020 lalu, dimana Shin Tae-yong lebih fokus pada latihan fisik.
Senada dengan pelatih asal Korsel tersebut, mantan Direktur Teknik Timnas U-19 Indonesia era Indra Sjafri pertama, Rudy Keeltjes mengatakan bahwa para pemain Timnas U-19 harus bekerja keras untuk menjadikan fisik mereka dalam kondisi prima saat tampil di turnamen tersebut.
Sebab, baginya Timnas U-19 Indonesia akan sulit bersaing dengan tim lain bila fisik mereka tidak berada pada level yang sama dengan lawan-lawannya. “Kemampuan secara individu serta visi bermainnya sebetulnya sama dengan negara lain. Sekarang tinggal bagaimana menjaga performa mereka bisa stabil hingga 90 menit,” katanya.
Menurutnya, sepak bola di era modern seperti sekarang membutuhkan fisik yang prima karena aliran bolanya lebih cepat. Selain itu, mereka diharapkan juga tidak merasa terbebani, sehingga bisa tampil lepas dan bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya. “Faktor mental juga berpengaruh, terutama jika terjadi kebuntuan,” tutur eks pelatih Persebaya dan Persipura yang saat ini menukangi tim Jatim proyeksi PON Papua.
Pernah Juara
Sejak 1959, lolosnya Timnas U-19 Indonesia ke putaran final Piala Asia U-19 merupakan yang ke-18 kalinya.
Sejauh itu pula, Timnas U-19 Indonesia pernah mencatatkan prestasi gemilang di tahun 1961. Saat itu Garuda Muda berhasil menjuarai ajang Piala Asia U-19.
Saat itu, tim-tim yang mengikuti ajang Piala Asia U-19 diantaranya, Myanmar, Ceylon, Indonesia, Jepang, Malaya, Singapura, Korea Selatan, Republik Tiongkok, Thailand, Vietnam.
Di laga final, timnas U-19 Indonesia bermain imbang dengan Myanmar 0-0, sehingga kedua negara dinyatakan sebagai juara bersama.
Setelah itu, timnas U-19 juga mampu menempati peringkat kedua Piala Asia U-19 pada tahun 1967 dan 1970. Sayang, setelah era itu Indonesia kesulitan menyamai capaian tersebut.
“Kondisinya memang sudah berbeda. Sepak bola kita saat ini telah tertinggal dari beberapa negara Asia lainnya. Tapi seharusnya itu menjadi cambuk, karena tidak ada yang tidak mungkin bila mau berusaha dan tidak kalah mental sebelum bertanding,” ujar Rudy.
Timnas U-19 Indonesia sendiri saat ini masih menantikan hasil undian resmi Piala Asia U-19 yang rencananya akan dilakukan pada Kamis 18 Juni 2020 mendatang di markas AFC di Kuala Lumpur, Malaysia.
Hasil undian tersebut sangat menentukan nasib Indonesia di gelaran ini. Meski siapa pun lawannya bisa dipastikan tidak akan mudah untuk mereka singkirkan.
Seperti diinformasikan AFC dalam laman resminya, pengundian resmi untuk gelaran turnamen AFC U16 dan U-19 yang akan dilakukan pada Kamis, 18 Juni 2020 pada pukul 16.30 (waktu Malaysia). Ada 16 negara kualifikasi dari anggota asosiasi AFC akan ambil bagian dari turnamen tersebut Uzbekistan.
Pengundian ini pun pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kondisi yang ada saat ini. “Terkait situasi pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung, pengundian ini tertutup. Namun, kami akan menyediakan foto-foto dan press rilis dari kegiatan ini,” tulis AFC.
Meski kegiatan ini tidak bisa diikuti secara langsung, AFC menyediakan video streaming yang bisa disaksikan langsung di sejumlah media yang menjadi partner mereka di setiap negara anggota.
“Sebagai tambahan, pengundian ini dapat disaksikan dan diikuti secara langsung melalui platform digital resmi AFC dan rekanan media kami di masing-masing negara anggota,” tutupnya.
Advertisement