Menang, Mahathir Mohamad Jadi PM Tertua di Dunia
Kemenangan Mahathir Mohamad mengakhiri dominasi Barisan Nasional, yang telah memerintah Negeri Jiran selama lebih dari 60 tahun. Itu berarti, mantan anak didiknya, Najib Razak juga harus lengser dari jabatan perdana menteri.
Koalisi Pakatan Harapan yang dipimpinnya memenangkan 115 kursi parlemen, melebihi ambang batas 112 kursi yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan.
Dengan kemenangannya itu, Mahathir Mohamad akan menjadi perdana menteri tertua, tak hanya di Malaysia tapi juga di dunia. Pria kelahiran 10 Juli 1925 itu akan dilantik pada usia 92 tahun.
Barisan Nasional, dengan partai kuncinya UMNO, telah mendominasi perpolitikan Malaysia, sejak negara itu merdeka dari Inggris pada 1957.
Dalam pemilihan sebelumnya, pada tahun 2013, pihak oposisi membuat gebrakan dengan memenangkan popular vote, namun gagal memenangkan kursi yang cukup di parlemen.
Secara dramatis, tiba-tiba pemimpin oposisi kala itu, Anwar Ibrahim dijatuhi hukuman 5 tahun penjara atas tuduhan sodomi, yang ia yakini sebagai upaya penguasa untuk mengebirinya.
Sementara, Mahathir Mohamad, yang pernah menjadi petinggi Barisan Nasional, sekaligus mentor Najib Razak memilih hengkang dari koalisi yang pernah mendudukkannya sebagai perdana menteri.
Najib Razak dikaitkan dalam skandal korupsi. Ia diduga mengantongi uang sebesar US$ 700 juta dari 1Malaysia Development Berhad, pengelolaan dana investasi negara.
Dia dengan keras membantah semua tuduhan yang menyasar dirinya dan orang-orang dekatnya. Namanya pun dibersihkan oleh otoritas Malaysia.
Namun, kasus tersebut masih diselidiki oleh aparat sejumlah negara. Sementara, Najib dituduh menghalangi upaya penyelidikan di dalam negeri dengan cara memindahkan pejabat-pejabat kunci yang terkait dengan investigasi.
Belum ada respons dari Barisan Nasional maupun Najib Razak terkait hasil Pemilu 2018. Para jurnalis sudah berbondong-bondong menuju ke markas UMNO, partai kunci dalam koalisi Barisan Nasional. Namun, Najib Razak yang telah memerintah Malaysia selama hampir 10 tahun tak muncul. (*)