Menang 2-1 atas Lyon, Juventus Tetap Tersingkir
Juventus harus mengakhiri petualangannya di Liga Champions 2019/2020. Tim besutan Maurizio Sarri itu harus tersingkir dengan cara menyakitkan. Betapa tidak, kemenangan 2-1 di Allianz Stadium tak membantu mereka lolos ke perempat final.
Bertanding di kandang sendiri, Sabtu 8 Agustus 2020, Juventus yang ingin membalas kekalahan 0-1 pada leg pertama justru tertinggal lebih dulu setelah Memphis Depay mencetak gol dari titik putih. Hadiah penalti ini diberikan oleh sang pengadil setelah Federico Bentancur dianggap melakukan pelanggaran pada Houssem Aouar di dalam kotak terlarang.
Dua gol Juventus di laga ini dihasilkan oleh bintang mereka, Cristiano Ronaldo. Masing-masing dari tendangan 12 pas di menit ke-41, dan di menit ke-60 melalui tembakan keras dari luar kotak penalti.
Sayang, meski secara agregat imbang 2-2 bagi kedua tim, tapi Juventus kalah agresivitas gol di kandang lawan. Dengan hasil ini, Lyon sukses menyegel satu tempat di perempat final.
Para pemain Juventus pantas meratapi kegagalan ini. Pasalnya, mereka tak hanya mendominasi jalannya pertandingan, tapi mereka juga memiliki lebih banyak peluang untuk menang dengan margin lebih dari dua gol.
Benar saja, usai membuat keunggulan 2-1, ada Juventus memiliki beberapa kans untuk menghasilkan gol tambahan. Sayang, peluang demi peluang yang didapatkan Gonzalo Higuain, Cristiano Ronaldo, Leonardo Bonucci, dan beberapa lainnya secara bergantian gagal bersarang.
Dengan tersingkirnya mereka, semakin panjang pula kekeringan gelar mereka di Liga Champions. Si Nyonya Tua terakhir mengangkat trofi Liga Champions pada musim 1995/1996, atau 24 tahun silam.
Hasil ini sebuah ironis tersendiri bagi Juventus. Pasalnya, mereka mendominasi Liga Italia dalam sembilan musim beruntun (2011/2012-2019/2020). Dalam meraih sembilan trofi itu, ada tiga pelatih yang terlibat. Sebut saja Massimiliano Allegri yang mempersembahkan lima trofi, disusul Antonio Conte dengan tiga gelar, dan kini Maurizio Sarri satu mahkota juara.
Sayangnya, dominasi mereka di Liga Italia tidak dibarengi prestasi di Liga Champions. Prestasi terbaik Juventus dalam kurun sembilan musim itu hanya menjadi runner-up, pada musim 2014-2015 dan 2016-2017.