Menahan Diri dan Menahan Hawa Nafsu, Pesan Nyai Sinta Nuriyah
Puasa mengajarkan tentang moral dan budi pekerti yang luhur. Tentang kesabaran, kejujuran, keikhlasan, ketakwaan, saling menghormati, tolong menolong dan menasihati antarsesama.
“Saya mengajak semua lapisan masyarakat untuk hidup berdampingan penuh kedamaian dalam menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia,” kata Nyai Hj Sinta Nuriyah, istri dari mendiang Presiden Indonesia keempat, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Ajakan ini semakin menemukan momentum saat berada di bulan Ramadhan, Karena dalam pandangannya, bulan puasa memang sangat spesial. Karena dari waktu yang ada akan bisa membawa kaum Muslimin untuk meingkatkan kapasitas.
“Bulan yang penuh berkah dan pengampunan untuk selalu meningkatkan iman dan menjaga persaudaraan, meski berbeda agama namun tetap sebangsa dan setanah air,” ungkap ibu empat anak ini.
Dalam pandangannya, yang dicari dalam hidup sehari-hari tidak hanya untuk dapat merengkuh pahala.
“Kalau bisa meningkatkan iman dan persaudaraan, maka amal ibadah kita diterima, dan anak Indonesia tetap aman rukun damai,” jelasnya.
Sinta berharap, kondisi yang sudah kondusif seperti ini tetap berlangsung sampai pemerintahan yang baru. “Oleh sebab itu, harus bentengi diri masing-masing,” ajaknya.
Terkhusus kepada kaum Muslimin yang menjalankan ibadah puasa, dirinya meminta agar menjalankan perintah tersebut dengan baik. Salah satu pesan yang diingatkan puasa adalah kemampuan untuk menahan diri.
“Bagi yang beragama Islam, yang berpuasa terapkan apa yang diajarkan agama Islam dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan menahan diri dan menahan hawa nafsu,” urainya.
Yang juga selalu diingatkan Sinta Nuriyah agar masyarakat Indonesia dari berbagai elemen termasuk lintas iman untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI.
“Agar Indonesia tetap tegak dan jaya,” pesan Nyai Sinta Nuriyah Wahid di sela acara buka bersama yang berlangsung di halaman Universitas Ma’arif Hasyim Latief (Umaha), Ngelom, Taman, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat 31 Mei 2019.
Ajakan itu disampaikannya dengan menyampaikan yel-yel NKRI harga mati, Pancasila jaya yang kemudian disambut seluruh peserta lintas iman. (adi)
“Saya mengajak semua lapisan masyarakat untuk hidup berdampingan penuh kedamaian dalam menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia,” kata Nyai Hj Sinta Nuriyah.