Menag: Syarat Umrah Divaksin Pfizer atau Moderna
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan perkembangan haji dan umrah bagi jemaah Indonesia. Khusus untuk umrah, Menag yang akrab disapa Gus Yaqut ini mengatakan, Arab Saudi memperbolehkan jemaah yang sudah divaksin Covid-19.
Namun, vaksinnya harus yang direkomendasikan organisasi kesehatan dunia (WHO). Sejauh ini vaksin yang direkomendasikan WHO adalah Pfizer dan Moderna.
"Ibadah umrah dibuka mulai Ramadhan. Syaratnya jemaah harus divaksin. Jika jemaah sudah divaksin Sinovac pasti ada proses yang bisa dilakukan agar teregister oleh WHO," demikian keterangan Gus Yaqut dalam keterangan pers secara virtual, Sabtu 10 April 2021.
Persoalan ini sudah disampaikan dalam rapat Komisi VIII, Senayan, Jakarta, pada Kamis 8 April 2021. Supaya beritanya tidak simpang siur, Gus Yaqut merasa perlu menjelaskan kembali kepada media.
Menag mendengar ada persoalan geopolitik dunia dari kebijakan ini. Ia menyebutnya 'perang dagang' tetapi ia enggan menjelaskan lebih jauh karena bukan domainnya.
"Memang betul ada geopolitik ada perang dagang di situ. Tapi itu bukan domain saya untuk menjelaskan. Umrah Ramadhan sudah bisa tapi harus vaksin dan vaksinnya harus sertifikat WHO," ujar Gus Yaqut.
Gus Yaqut berujar, pihaknya belum berkomunikasi dengan pihak Arab Saudi sebab belum mendapat akses karena baru saja menjabat sebagai menteri.
"Tetapi kami sedang usaha terus supaya dapat akses langsung. Selama ini kami komunikasi lewat surat menyurat kayak di zaman SMA dulu, jadi agak lama jawabnya, kami harap bisa ketemu langsung," ujar Gus Yaqut.
Sementara itu dilaporkan, program vaksinasi di Indonesia mendekati 13 juta. data ini disampaikan Menko Ekonomi Airlangga Hartarto. Indonesia saat ini berada dalam posisi kedelapan dunia dengan jumlah suntikan vaksin Covid-19 terbanyak bagi masyarakatnya. Sementara dibandingkan negara yang tidak memproduksi vaksin sendiri, Indonesia menempati urutan keempat dunia. Vaksin yang digunakan adalah sebagian besar Sinovac asal China. Sedang Astrazeneca dari Inggris yang diproduksi di Kores Selatan baru sebagian kecil.
Ngopibareng.id sudah mengajukan pertanyaan tertulis kepada Kementerian Kesehatan sehubumgan dengan persoalan ini, tetapi belum mendapat jawaban.
Advertisement