Menag: Penguatan Moderasi Beragama Dijalankan, Jangan Dikalahkan
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menegaskan perencanaan program penguatan Moderasi Beragama yang sudah disusun harus dipastikan berjalan. Program penguatan moderasi beragama menjadi prioritas yang mendesak dan tidak boleh dikalahkan, apalagi oleh keinginan pihak-pihak tertentu.
"Moderasi beragama penting karena bukan hanya menjadi program prioritas Kementerian Agama, melainkan sudah ditetapkan di RPJMN 2020-2024 dan menjadi program nasional."
"Bila berbicara perencanaan, saya selalu merasa bahwa ini adalah roh dari banyak kegiatan di sebuah institusi dan organisasi. Perencanaan adalah awal serta memberi arah dan yang lebih penting lagi adalah implementasi. Kekuatan dalam memegang teguh komitmen perencanaan itu menjadi kata kunci".
Menag Gus Yaqut mengungkapkan hal itu, saat membuka dan memberi arahan dalam kegiatan Bimtek Penguatan Agen Moderasi Beragama. Kegiatan ini mengusung tema "Implementasi Moderasi Beragama Menuju Indonesia Toleran", Rabu 29 April 2021.
Tampak hadir dalam kegiatan Bintek, Kepala Biro Perencanaan Setjen Kemenag Ali Rokhmad dan peserta yang berasal dari Fungsional Perencana Kemenag.
Menurut Menag, sudah sering terjadi di mana hal bagus yang sudah direncanakan dari awal tiba-tiba kalah di tengah jalan oleh pihak-pihak tertentu.
"Moderasi Beragama menentukan wajah masa depan Indonesia.
Tulang punggung moderasi beragama itu ada di bapak dan ibu-ibu sekalian. Jadi kalau ada perencanaan Moderasi Beragama ini dikalahkan oleh oleh keinginan dan kemauan dari pimpinan satuan kerja, silakan hubungi dan lapor. Saya akan mengambil tindakan. Sebab perencanaan yang baik adalah bagian dari pengurangan risiko," tegas Menag.
"Kalau ingin melakukan improvisasi sejatinya tidak boleh keluar dari luar jalur perencanan, secara garis besar harus ditaati," sambungnya.
Menag berpesan pejabat fungsional perencana mampu menerjemahkan Moderasi Beragama secara baik dan terukur. Menurutnya, perencanaan merupakan wahana untuk berinovasi, sedang di tempat lain hanya melaksanakan.
"Maka bersyukurlah kalau bapak dan ibu-ibu berada di funsional perencana. Sebab baik buruknya kementerian ini ada di tangan bapak dan ibu-ibu semua bukan oleh orang lain. Lakukan dengan baik agar perencanaan sesuai dengan khitohnya Kementerian Agama," jelas Menag.
"Harapan besar saya, ikuti Bimtek ini secara serius. Semoga ikhtiar kita membawa berkah buat kita semua dan sukses membawa bangsa ini menuju kejayaan," tutur Menag.