Menag Minta Politisi Tak Gunakan Agama untuk Raup Suara
Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin mengimbau agar agama tak dijadikan komoditas politik, apalagi menjelang kontestasi Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif April 2019 mendatang,
Lukman merasa, konidisi perpolitikan kini membuat agama dicatut ke dalam kondisi yang tidak sesuai dengan isi substansi agama itu sendiri. Hal ini disampaikanyan saat menghadiri Peringatan Hari Guru Nasional di Dyandra Convention Center, Surabaya Minggu, 25 November 2018 malam.
Sepatutnya, Kata Lukman para calon, tim sukses, simpatisan, maupun warga Indonesia lain, menyadari bahwa agama tidak seharusnya dibawa-bawa untuk menimbulkan kebencian terhadap rival politik, atau kubu yang tak sepandangan.
"Saya pikir semua kita harus kembali menyadari tentang esensi agama dan jati diri kita, bahwa kita ini bersaudara jadi Pilpres, Pileg, Pilkada, pemilihan Gubernur, Bupati Walikota semuanya itu adalah kontestasi dimana sesama anak bangsa saling berkompetisi untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa ini," katanya.
Lukman mengatakan beda pilihan politik tidak perlu disikapi secara negatif. Agama kata dia juga tak pernah mengajarkan bahwa berbeda pandangan apalagi pilihan, bisa digunakan manusia untuk mendasari timbulnya sikap saling merendahkan, dan saling menghilangkan eksistensi.
Lukman melanjutkan, para politisi seharusnya tak menggunakan isu agama untuk saling menjatuhkan elektabilitas lawan demi meraup suara. Menurutnya, agama sebaiknya digunakan sesuai dengan nilai-nilai substansi agama, yakni dengan menebarkan kasih sayang dan perdamaian.
"Nilai-nilai substansi agama itu misalnya menegakkan keadilan, melindungi hak asasi manusia, persamaan di depan hukum. Jangan melakukan hal-hal yang membuat manusia hidup rendah dan merendahkan harkat, derajat, martabat manusia," ujarnya.
Lukman pun mengajak seluruh pihak yang terlibat melakukan politik keagamaan secara universal, yakni dengan mengajarkan nilai-nilai positif dan menyebarkan perdamaian di antara semua agama lainnya.
"Saya ingin mengajak agama-agama yang dibawakan dalam kampanye, esensi ajaran agama dan nilai-nilai agama yang universal yang di antara kita sesama umat beragama tidak memiliki perbedaan terkait dengan nilai-nilai universal tadi itu," harapnya. (frd)