Memprihatinkan, Cara Pikir Pemkot Surabaya Mengelola Kesenian Mirip Mengelola Foodcourt
Selamatkan kawasan Balai Pemuda dari kesewenang-wenangan Pemkot dan DPRD Surabaya. Balai Pemuda adalah oase seni, budaya dan kepemudaan. Bukan untuk perluasan kantor dewan.
Ketua DKS (Dewan Kesenian Surabaya) Chrisman Hadi mengatakan, meskipun Pemkot berencana menjadikan HI-Tech Mall sebagai gedung seni, kawasan Balai Pemuda tetap harus dipertahankan. “Oase seni, budaya dan pemuda yang sudah puluhan tahun berada di Balai Pemuda, tidak bisa dipindahkan ke HI-Tech Mall yang akan habis masa kontraknya dengan PT Sasana Boga tahun 2019,” kata Chrisman tegas.
Hari Senin 11 Desember kemarin, Pemkot menggelar konferensi pers yang dihadiri banyak wartawan. Kepada wartawan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya Widodo Suryantoro mengatakan Disbudpar sudah memaparkan konsep menjadikan bekas HI-Tech Mall itu sebagai gedung seni kepada walikota Surabaya.
“Nantinya seluruh aktivitas kesenian di Surabaya akan dipusatkan di gedung seni ini. Saya sudah minta kepada Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang utnuk merancang sekaligus menyusun kebutuhan anggarannya. Gedung seni itu kita harap dapat menyatukan para seniman di Surabaya, mulai seniman ludruk wayang orang, tari, pantomim, musik, dangdut hingga hadrah. Ada ruang-ruang untuk masing-masing kesenian,” kata Widodo.
Ketua DKS menyatakan sedih dan prihatin melihat pola pikir Pemkot Surabaya dalam memandang seni dan budaya. Menurut Ketua DKS, cara berpikir Pemkot itu dalam mengurus seni dan budaya itu mirip mengurus orang berdagang.
“Ini bukti kesalahan cara berpikir Pemkot dalam mengelola kota. Berarti selama ini dalam mengelola kota cara berpikir yang digunakan tak ubahnya mengelola foodcourt atau pusat jajan atau pasar. Kesenian hanya diperlakukan tak ubahnya sebatas produk barang dan jasa yang hanya memerlukan etalase marketing,” katanya.
“Pemkot Surabaya sama sekali tidak punya visi bahwa berkesenian punya adab yang lebih dalam yakni soal nation and character building atau pembangunan karakter bangsa. Karena tidak punya adab maka lawan katanya adalah biadab, karena paradigma berpikirnya hanya menggunakan perspektif kekuasaan dan bisnis semata,” kata Chrisman. Cara berpikir demikian harus kita lawan, tegasnya.
Rancana Pemkot mengusir seni dan budaya dari kawasan cagar budaya Balai Pemuda itu tidak lain adalah untuk memuluskan proyek pembangunan gedung baru DPRD Surabaya yang terdiri dari 8 lantai, yang di dalamnya akan berisi ruangan-ruangan mewah untuk semua anggota dewan. Masing-masing anggota dewan yang jumlahnya 50 orang akan menempati satu ruangan lengkap dengan ruang tamu dan tempat istirahat.
Tanah untuk membangun gedung baru itu diperoleh dengan menghancurkan masjid Assakinah dan kantor dua organisasi kesenian yang sudah puluhan tahun berada di kawasan Balai Pemuda.
Budayawan Erros Djarot mengkritik keras rencana pembangunan gedung baru DPRD Surabaya di kawasan Balai Pemuda ini. "DPRD sudah cukup lah yang sekarang. Masyarakat kan lebih membutuhkan kinerjanya, bukan gedungnya. Bukan tempatnya, tapi produk kebijakannya yang berpihak kepada rakyat," kata Erros.
Justru dengan adanya ruang berkesenian di Surabaya ini, menurutnya, menunjukan jika kota ini masih berkebudayaan, dan menghargai jasa para pendahulunya. Namun justru sekarang ruang-ruang ini malah terancam oleh kebijakan Pemerintah Kota Surabaya atau Walikota Surabaya serta legislatifnya.
"Karena pembangunan manusia itu, di atas pembangunan fisik, maka jangan sampai ruang kesenian ini dikotori dengan legacy Walikota Surabaya yang berkepentingan pada pembangunan fisik. Apa dia mau jadi Soehartois?" Tanya Erros Djarot.
Erros dengan tegas mengatakan, segala macam penghargaan dan legacy yang diraih oleh Walikota Tri Rismaharini selama ini, semuanya gugur karena kepentingannya yang sudah dengan gegabah menghancurkan Komplek Balai Pemuda yang bersejarah.
"Kalau dia sudah mendapat segala macam penghargaan, sekarang giliran saya kasih dia penghargaan menjadi walikota terbodoh," ujar Erros. (nis)