Memperbaiki Hubungan Dubes Arab Saudi Temui PBNU.
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi menurut rencana akan bertemu dengan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan jajaran pengurus lainnya.
Pertemuan yang akan berlangsung besok, Kamis, 3 Desember 2019 di Kantor PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat, merupakan pertemuan pertama, setelah Duta Besar Arab itu mengeluarkan pernyataan melalui cuitan yang membuat NU marah.
Dalam cuitannya Dubes Arab Saudi menyebut NU sebagai organisasi sesat, karena tidak mendukung aksi 212.
Terkait dengan cuitan itu pakar hukum internasional dari Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana, sempat menilai tindakan Osama tak wajar bagi seorang duta besar. Seharusnya, menurut Hikmahanto, duta besar menghindari memberi komentar soal urusan dalam negeri tempatnya bertugas, terutama jika masalah itu sensitif.
"Sebenarnya nggak wajar, apalagi masalah-masalah yang sensitif di suatu negara. Ini seharusnya dihindari, tidak boleh melakukan seperti itu. Ini sudah terjadi. Ini yang tentu Kemlu sudah benar memanggil Wadubes, tinggal sekarang ada nggak permintaan maaf ini terhadap tindakan seperti itu. Harusnya Pak Dubes Arab Saudi jangan seperti itu," ujarnya.
Soal cuitan Osama ini awalnya diprotes oleh PBNU. Ketua PBNU Said Aqil Siroj mengatakan PBNU memprotes keras tweet Osama.
"Hubungan yang baik selama ini yang kita bangun dari dulu sampai sekarang antarumat Islam Indonesia dan umat Islam Arab, begitu pula pemerintah Indonesia dengan pemerintah Arab Saudi selama ini ternodai oleh pernyataan Osama bin Mohammed Al Shuaibi, duta besar Arab Saudi di Indonesia, dengan menyebarkan informasi yang keliru dan menyesatkan yang ditulis dalam tweet-nya sebagai berikut," kata Ketua PBNU Said Aqil Siroj waktu itu.
Pihak Kedubes Arab Saudi sendiri belum angkat bicara soal protes ini. Belum ada tanggapan terkait protes dari PBNU msupun GP Ansor.
Sekjen PBNU Helmy Faisol Zaini, dikonfirmasi menjelaskan banyak hal yang akan dibicarakan dalam pertemuan antara PBNU dengan Dubes Arab Saudi untuk menjalin hubungan yang lebih baik untara PBNU dengan Kedubes Arab Saudi, tidak sebatas soal cuwitan, kata Helmy. (asm)