Meminta Maaf atas Kezaliman, Ternyata Ini Tuntunan Islam
Islam selalu mengajarkan keadilan dalam pergaulan sosial, yang berdimensi akhirat. Bila ada tindakan buang tak adil dan cenderung zalim, harus dipertanggungjawabkan.
Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَن كانَتْ عِنْدَهُ مَظْلِمَةٌ لأخِيهِ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْها، فإنَّه ليسَ ثَمَّ دِينارٌ ولا دِرْهَمٌ، مِن قَبْلِ أنْ يُؤْخَذَ لأخِيهِ مِن حَسَناتِهِ، فإنْ لَمْ يَكُنْ له حَسَناتٌ أُخِذَ مِن سَيِّئاتِ أخِيهِ فَطُرِحَتْ عليه
"Barangsiapa berbuat dzalim saudaranya maka hendaklah ia meminta kehalalan kepada mereka, sebelum pahalanya diambil untuk diberikan kepada saudaranya. Jika ia tidak memiliki pahala maka akan diambil dosa-dosa saudaranya lalu ditimpakan kepadanya, karena (di akhirat kelak) tidak ada dinar maupun dirham."
(HR.Bukhari no.6534)
Menangislah dengan ikhlas.
Menangislah karena takut kepada Allah SWT. menangislah karena menyesali: kekhilafan, dosa, dan maksiat yang telah kita perbuat dan ingin berubah menjadi lebih baik.
Allah Ta'ala berfirman:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka ( karenanya ), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal."
( Q. S. Al Anfal [ 8 ] : 2 )
Allah Ta'ala juga berfirman :
وَإِذَا سَمِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَى الرَّسُولِ تَرَى أَعْيُنَهُمْ تَفِيضُ مِنَ الدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوا مِنَ الْحَقِّ يَقُولُونَ رَبَّنَا آَمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ
"Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al-Qur'an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri). seraya berkata: " Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al-Qur'an dan kenabian Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam)."
( Q. S. Al Ma'idah [ 5 ] : 83 )
Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dari sahabat Ibnu Abbas,
عَيْنَانِ لاَ تَمَسُّهُمَا النَّارُ عَيْنٌ بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَعَيْنٌ بَاتَتْ تَحْرُسُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ
"Dua mata yang tidak akan tersentuh oleh api neraka yaitu mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang bermalam (begadang) untuk berjaga-jaga (dari serangan musuh) ketika berperang di jalan Allah."
( H. R. Tirmidzi. Hadits ini shohih ligoirihi - yaitu sahih dilihat dari jalan lainnya )
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, selalu cinta dan taat kepada Allah, selalu dicintai oleh Allah SWT. Aamiin......!!!
Semoga bermanfaat. Wallahu a'lam.