Membumikan Risalah Al-Quran, Muhammadiyah Gandeng Markaz Al-Hijaz
Al-Quran sebagai referensi utama dana kehidupan menjadi bagian penting bagi umat Islam. Selain itu, Al-Quran perlu dibumikan kepada masyarakat dan umat Islam khususnya.
Untuk itu, Muhammadiyah mendapat penawaran kerja sama strategis membumikan petunjuk Al-Quran lewat tilawah, qiraah, tafsir, percetakan Al-Quran, hingga pelatihan bagi guru dan tenaga pendidik dari Muhammadiyah.
Hal itu terungkap di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jakarta menerima kunjungan dari Markaz Al-Hijaz, yayasan Mu’asasah An-Naba’ Al-Adhim dari Makkah, Saudi Arabia.
Mereka yang datang adalah Direktur Utama An-Naba, Syekh Muhammad bin Abdillah Ar-Rabi’ah dan Executive Manager, Syekh Hilal Hizam Sanad. Kedatangan mereka didampingi oleh ulama muda Muhammadiyah, Ustad Adi Hidayat (UAH), Kamis 25 Agustus 2022.
Langkah-langkah strategis
Para tamu dijamu langsung oleh Ketua PP Muhammadiyah, Syafiq Mughni, Ketua Lembaga Hubungan dan Kerja sama Internasional (LHKI) PP Muhammadiyah, Muhyiddin Djunaidi bersama Sekretaris Lembaga Pengembangan Pesantren PP Muhammadiyah, Muhbid Abdul Wahab.
Muhbid menuturkan bahwa kedatangan yayasan Mu’asasah An-Naba’ Al-Adhim ini adalah untuk menawarkan kerja sama strategis membumikan petunjuk Al-Quran lewat tilawah, qiraah, tafsir, percetakan Al-Quran, hingga pelatihan bagi guru dan tenaga pendidik dari Muhammadiyah.
“Beliau kemari menawarakan kerja sama untuk pertama, pengiriman guru-guru dari lembaga pendidikan Muhammadiyah, pesantren, madrasah dan sekolah untuk bisa mendapatkan pelatihan di sana dekat (universitas) Ummul Qura, dan juga ada penerjemahan dari produk-produk yang tadi dihadiahkan kepada kita,” imbuhnya.
Selain itu, dibahas pula rencana pembukaan cabang di Indonesia bekerja sama dengan Muhammadiyah sebagaimana yang telah Muhammadiyah lakukan dengan Universitas Al-Azhar pada Juni lalu untuk melahirkan para dai yang bersifat Azhari.
“Kehadiran beliau di Indonesia ini atas dorongan untuk bisa sama-sama mencerahkan umat Islam dengan mengambil atau menjadikan Al-Quran sebagai referensi kehidupan,” ungkapnya.
Setelah pertemuan ini, Muhammadiyah tengah mempelajari dan merumuskan detil draft kerja sama antara kedua belah pihak. Menurut Muhbid, draft kerja sama akan selesai paling cepat bulan September atau maksimal akhir tahun 2022.
Sementara itu Direktur Utama An-Naba, Syekh Muhammad bin Abdillah Ar-Rabi’ah mengaku sangat gembira bisa berjumpa langsung menawarkan kerja sama di kantor PP Muhammadiyah.
“Kami sangat bahagia bisa berkunjung ke Muhammadiyah yang memiliki sejarah panjang dalam gerakan dakwah yang mempunyai anggota sangat banyak dan memiliki anggota lebih dari 20 juta. Muhammadiyah sudah berusia satu abad dan ini merupakan sejarah panjangnya yang luar biasa. Kami berkunjugn dan berjumpa di sini untuk bisa mengadakan kerja sama unutk bisa mewujudkan risalah atau misi Alquran,” tuturnya.
“Kami berharap pertemuan ini bisa membuahkan hasil yang maksimal dan mudah-mudahan Allah memberikan kemudahan dan kesuskesan dalam mewujudkan cita-cita kami,” tuturnya.
Advertisement