Membumikan Pesan Ajaran Islam dalam Semua Aspek Kehidupan, Ini Pesan Haedar Nashir
“Di tengah proses digitalisasi manusia, ujaran kebencian dan permusuhan merajalela. Manusia harus bisa mengendalikan efek negatif dunia digital,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir.
Perkembangan dunia digital saat ini berkembang begitu pesat. Selain membawa dampak positif, tak jarang dengan pesatnya perkembangan digital tersebut turut membawa dampak yang negatif. Sehingga dibutuhkan kontrol dalam menggunakan teknologi digital.
“Di tengah proses digitalisasi manusia, ujaran kebencian dan permusuhan merajalela. Manusia harus bisa mengendalikan efek negatif dunia digital,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Kamis (31/5/2018).
Haedar berpesan agar umat islam harus mampu membumikan pesan-pesan ajaran Islam yang luhur dalam semua aspek kehidupan.
“Kita sebagai manusia, kita sebagai muslim, harus menjadi fa’il, jadi subjek, jadi khalifah fil ardh. Di situlah akhlak kita teruji,” jelas Haedar.
“Menghadirkan dakwah tabligh yang mencerahkan, menghadirkan Islam sebagai agama yang membangun akhlak utama,”imbuh Haedar, yang menyampaikan tausyiah menjelang tarawih berjamaah di Masjid Syuhada Yogyakarta pada Senin (28/5).
Dalam kesempatan itu Haedar turut menyampaikan pentingnya akhlak, “Nabi selain pembawa risalah juga merupakan uswah hasanah.
Akhlak nabi sebagaimana disebut Aisyah, merupakan akhlak al-Qur’an,” kata Haedar.
“Akhlak adalah kecenderungan jiwa yang membentuk perilaku kita, kecenderungan itu bisa baik dan bisa buruk,” ungkap Haedar.
Kecenderungan yang baik, disebut sebagai akhlak karimah dan kecenderungan yang buruk, yang berasal dari hawa nafsu, disebut dengan akhlak su’ (akhlak mazmumah).
Manusia diberikan dua kecenderungan: fujur dan takwa. Dalam menjalani kehidupan, sedapat mungkin manusia harus mengusahakan untuk senantiasa mengedepankan akhlak yang baik dan kecenderungan takwa.
“Berupa sikap cinta kasih, sikap damai, welas asih, baik terhadap sesama, hatta terhadap mereka yang berbeda agama sekalipun,” pungkas Haedar. (adi)