Membumikan Lukisan pada Peserta Rakornas Lesbumi
Tidak banyak organisasi atau bahkan partai politikpun, yang dalam melakukan kegiatan organisasi misalnya muktamar, kongres, rapat kerja maupun musyawarah kerja nasional, menghiasi kegiatan pentingnya itu dengan menggelar pameran lukisan.
Lesbumi NU (Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia – Nahdlatul Ulama), adalah satu yang langka itu. Saat menyelenggarakan Rakornas (Rapat Koordinasi Nasinal) ke 3 di kawasan Taman Candra Wilwatikta Pandaan 3 s/d 5 Juli kemarin, Lesbumi PBNU juga mengadakan pameran lukisn di salah satu gedung tempat berlangsungnya Rakornas.
Sebanyak 35 karya dipajang, dalam satu gedung yang representatif sebagai sebuah galeri milik Pemrpov Jatim itu. Kalau setiap pelukis yang diajak ikut pameran mengirimkan satu karya, berarti pameran ini diikuti 35 pelukis dengan karakter karya yang sama sekali tidak sama.
Ada karya Joni Ramlan (Mojokerto), Jopram (Surabaya), Zawawi Imron Sumenep) , Wahyu Nugorho (Pasuruan), Nonot Sukrasmono (Sidoarjo) sampai karya Gusmus atau KH Mustofa Bisri yang tinggal di Rembang, Jawa Tengah. Sementara beberapa pelukis perempuan juga dilibatkan, antara lain Lini Natalini (Surabaya), Ucik Retnoasih (Kediri), Nabila Gayatri (Surabaya) , Novita Sechan (Sidaorjo) dan Henny dari Pasuruan.
Pameran lukisan di area Rakornas Lesbumi ni terselenggara, salah satunya karena ada A.Anzieb yang duduk di kepengurusan Lesbumi PBNU. Alumni ISI (Institut Seni Indonesia) Yogyakarta ini malah juga sebagai kurator.
“Saya memang sering menggelar pameran bersamaaan dengan hajatan-hajatan NU. Sejak tahun 2009 saya dipercaya NU, termasuk saat Muktamar ke 33 NU di Jombang tahun 2016, saya juga menggelar pameran lukisan untuk memeriahkan hajatan NU itu,” kata Anzieb, yang juga pengurus Lesbumi PWNU DI Yogyakarta.
Anzieb memang tidak bermuluk-muluk dalam menentukan target sasaran yang hendak dicapai dari pameran. “Ini adalah pameran apresiasi, tanpa target muluk kecuali agar pelaksanaan Rakornas Lesbumi ini lebih berbudaya,” katanya. Dari dulu NU memang memperhatikan seni dan budaya,” tambahnya.
Karya-karya yang dipajang akhirnya memang nampak lebih membumi. Beberapa peserta Rakornas banyak yang datang ke ruang pameran, dan setelah berkeliling kemudian masuk kembali ke gedung lain tempat acara utama Rakornas berlangsung. Waktu yang cukup pendek, yaitu cuma tiga hari memang disesuaikan dengan pelaksanaan Rakornas 3 Lesbumi NU. Usai Rakornas, selesai pulalah pameran lukisan. (nis)