Membicarakan Aib Orang yang Telah Meninggal Dilarang! Pesan Rasulullah
Dalam Islam, membicarakan aib orang yang sudah meninggal adalah perbuatan yang dilarang:
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (SAW) mengingatkan untuk tidak mencela orang yang sudah meninggal karena mereka telah menerima balasan atas perbuatannya.
Membicarakan atau mencaci aib orang yang sudah meninggal merupakan adab yang tidak baik.
Islam melarang membuka dan menyebarluaskan aib orang lain, termasuk aib diri sendiri.
Rasulullah SAW bersabda, "Hendaklah kalian memperbincangkan kebaikan-kebaikan jenazah kalian dan menyembunyikan keburukan-keburukan mereka".
Rasulullah SAW bersabda, “dan barangsiapa yang menutupi aib seorang Muslim, maka Allah akan tutupi aibnya pada hari kiamat”.
Namun, ada beberapa kondisi yang membolehkan umat Muslim membuka aib orang lain, yaitu untuk menerangkan kekeliruan atau mengungkap kebenaran dari suatu peristiwa.
TEMAN YANG PALING SETIA
Dalam kehidupan dunia ini kita memiliki banyak teman, tetapi teman yang kita miliki hanyalah teman dalam suka bukan teman dalam duka, juga bukan teman yang benar-benar setia.
Sungguh sangat beruntung bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah, karena mereka memiliki teman yang benar-benar setia yang selalu setia menemani hidup di dunia, menemani di dalam kubur dan menemani di akhirat nanti, teman tersebut adalah:
Amal sholeh atau amal ibadah yang dilakukan ikhlas kepada Allah, dan semua perbuatan baik bermanfaat yang dilakukan untuk mendapatkan ridho dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Rasulullah SAW. bersabda :
فَيُؤْتَى مِنْ عِنْدَ رَأْسِهِ ، فَتَقُولُ الصَّلاةُ : مَا قِبَلِي مَدْخَلٌ
Kemudian didatangkan malaikat dari arah kepalanya untuk menyiksa, maka sholat berkata " Tidak ada jalan dari arahku ( untukmu ). "
فَيُؤْتَى مِنْ عَنْدَ يَمِينِهِ ، فَتَقُولُ الزَّكَاةُ : مَا قِبَلِي مَدْخَلٌ
Kemudian didatangkan malaikat dari arah kanannya untuk menyiksa maka zakat berkata " Tidak ada jalan dari arahku ( untukmu ). "
فَيُؤْتَى عَنْ يَسَارِهِ ، فَيَقُولُ الصِّيَامُ : مَا قِبَلِي مَدْخَلٌ
Kemudian didatangkan malaikat dari arah kirinya untuk menyiksa maka puasa berkata " Tidak ada jalan dari arahku (untukmu). "
فَيُؤْتَى مِنْ عِنْدِ رِجْلَيْهِ ، فَيَقُولُ : فِعْلُ الْخَيْرَاتِ مِنَ الصَّدَقَةِ وَالصِّلَةِ وَالْمَعْرُوفِ وَالإِحْسَانِ إِلَى النَّاسِ : مَا قِبَلِي مَدْخَلٌ
Kemudian didatangkan malaikat dari arah kakinya untuk menyiksa, maka amal sholeh, segala sunnah, dan segala perbuatan ma’ruf, berkata, " Tidak ada jalan dari arahku (untukmu). "
( H. R. Imam Ahmad dalam kitabnya Al-Musnad dari riwayat Al-Bara’ ibn ‘Azib & Himpunan Fadhilah Amal : 609 )
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, selalu giat ikhlas beramal ibadah, selamat di dunia selamat di akhirat.
Aamiin....!!!
Semoga Bermanfaat. Wallahu a'lam.